Page 381 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 381
asset masa depan bagi keluarga, baik semasih di dunia nyata maupun nanti di dunia rohani, maka peliharalah sang anak sejak baru berada dalam kandungan. Kitab Nitisastra menjelaskan sebagai berikut:
Paðaning ku-putra taru çuûka tumuwuh i ri madhyaning wana. maghasàgérit matémah agni sahana-hananing halas géséng. ikanang su-putra taru candana tumuwuh i ring wanàntara. Plawagoragà mréga kaga bhramara mara riyà padaniwi.
Terjemahannya:
Anak yang jahat sama dengan pohon kering ditengah hutan, Karena pergeseran dan pergesekan, keluar apinya, lalu membakar seluruh hutan, Akan tetapi anak yang baik sama dengan pohon cendana yang tumbuh di dalam lingkungan hutan, Kera, ular, hewan berkaki empat, burung dan kumbang datang mengerubungnya (Nitisastra XII.1).
Sebuah keluarga yang tidak memiliki anak, maka kelak keluarga/orang tuanya tersebut tidak akan memperoleh surga. Ada banyak kisah di dalam cerita kuno yang berkaitan dengan hal ini. Di mana dikatakan orang tua yang tidak memiliki keturunan digantung di atas bambu di bawahnya terdapat berbagai binatang yang mengerikan. Seperti diceritakan di dalam Mahabharata bagian Adi Parwa versi Jawa Kuno.
Dalam Adi Parwa (Bab. V) diceritakan pertemuan Sang Jaratkaru dengan roh leluhurnya yang hampir jatuh ke neraka. Leluhumya berkata:
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 375