Page 91 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 91

 Atas anjuran Sri Krishna, di bawah pimpinan Raja Dharmawangsa, Pandawa melaksanakan Aswamedha Yajña itu. Sri Krishna berpesan agar Yajña yang besar itu tidak perlu dipimpin oleh pendeta agung kerajaan tetapi cukup dipimpin oleh seorang pendeta pertapa dari keturunan warna sudra yang tinggal di hutan. Pandawa begitu taat kepada segala nasihat Sri Krishna, Dharmawangsa mengutus patihnya ke tengah hutan untuk mencari pendeta pertapa keturunan warna sudra.
Setelah menemui pertapa yang dicari, patih itu menghaturkan sembahnya, “Sudilah kiranya Anda memimpin upacara agama yang benama Aswamedha Yajña, wahai pendeta yang suci”. Mendengar permohonan patih itu, sang pendeta yang sangat sederhana lalu menjawab, “Atas pilihan Prabhu Yudhistira kepada saya seorang pertapa untuk memimpin Yajña itu saya ucapkan terima kasih. Namun kali ini saya tidak bersedia untuk memimpin upacara tersebut. Nanti andaikata kita panjang umur, saya bersedia memimpin upacara Aswamedha Yajña yang diselenggarakan oleh Prabhu Yudistira yang keseratus kali.
Mendengar jawaban itu, sang utusan terperanjat kaget luar biasa. Ia langsung mohon pamit dan segera melaporkan segala sesuatunya kepada Raja. Kejadian ini kemudian diteruskan kepada Sri Krishna. Setelah mendengar laporan itu, Sri Krishna bertanya, siapa yang disuruh untuk menghadap pendeta, Dharmawangsa menjawab “Yang saya tugaskan menghadap pendeta adalah patih kerajaan”. Sri Krishna menjelaskan, upacara yang dapat dilangsungkan bukanlah atas nama sang Patih, tetapi atas nama sang Raja. Karena itu tidaklah pantas kalau orang lain yang memohon kepada Pendeta. Setidak-tidaknya Permaisuri Raja yang harus datang kepada pendeta. Kalau permaisuri yang datang, sangatlah tepat
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 85































































































   89   90   91   92   93