Page 99 - Buku Paket Kelas 4 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 99

                   Ibu
Malin Pencerita
Pada suatu hari, terjadilah percakapan antara ibu dan Malin Kundang.
: Malin anakku, ibu mau pergi mencari kayu bakar ke pinggiran hutan. Hati-hati ya di rumah?!
: Baik ibu.
: Sejak ibunya pergi ke hutan, Malin Kundang yang mulai beranjak remaja itu, keluar rumah menuju pantai. Ia tertarik dengan keramaian di pinggir pantai yang kelihatan dari bukit di mana Malin Kundang tinggal. Sementara ibunya mencari kayu bakar, Malin Kundang melihat-lihat dan mengagumi kapal nan besar. Kapal tersebut datang sebulan satu kali untuk menurunkan barang-barang dari luar pulau, sekaligus menaikkan muatan dari wilayah di sekitar pantai. Malin pun berpikir di dalam hatinya.
: Amboi, betapa besar dan bagus kapal ini. Betapa senang jika saya dapat bekerja sebagai awak kapal. Saya bisa berlayar, bisa melihat kota-kota lain di luar pulau.
: Tidak terasa hari semakin sore, Malin pun pulang dengan berbagai keinginan di benaknya. Tiba di rumah, nampak ibunya sedang masak ubi di dapur, untuk makan malam mereka. Sungguh, ibu yang tidak pernah lelah. Sepulang mencari kayu bakar, ia menyiapkan makan, merebus air minum dan membereskan rumah tanpa lelah. Ia selalu berusaha dan berdoa agar anaknya bisa berhasil dan hidup berbahagia. Ketika sedang makan bersama, Malin Kundang mengungkapkan isi hatinya.
: Ibu, ketika ibu berangkat mencari kayu bakar ke hutan, saya pergi ke pantai. Di sana saya melihat kapal yang bagus dan besar. Bagaimana jika saya pergi merantau untuk mengadu nasib agar bisa hidup lebih baik.
Malin
Pencerita
Malin
 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
91





















































































   97   98   99   100   101