Page 102 - Buku Paket Kelas 10 Agama Hindu
P. 102

        b. SifatAjaran
Pandangan filsafat Nyāya menyatakan bahwa dunia di luar manusia ini, terlepas dari pikiran. Kita dapat memiliki pengetahuan tentang dunia ini dengan melalui pikiran yang dibantu oleh indra. Oleh karena itu sistem filsafat Nyāya ini dapat disebut sebagai sistem yang realistis (nyata). Pengetahuan ini dapat disebut benar atau salah, tergantung dari pada alat- alat yang diperguṇa kan untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, dimana secara sistematik semua pengetahuan menyatakan empat keadaan, yaitu :
1) Subyek atau si pengamat (pramātā)
2) Obyek yang diamati (prameya)
3) Keadaan hasil dari pengamatan (pramīti)
4) Cara untuk mengamati atau pengamatan (pramāṇa)
Prameya atau obyek yang diamati, dengan nama pengetahuan yang benar dapat diperoleh, ada 12 banyaknya, yaitu : Roh (Ātman), Badan (śarīra), Indriya, Obyek indriya (artha), kecerdasan (buddhi), Pikiran (manas), Kegiatan (pravṛtti), Kesalahan (Doṣa), Perpindahan (Pretyabhāva), Buah atau Hasil (phala), Penderitaan (duhkha), dan Pembebasan (apavarga).
Kita membuat perbedaan pada suatu benda karena adanya beberapa cirri- ciri pada kedua benda tersebut, yang masing-masing memiliki beberapa atribut yang tak didapati pada bagian lainnya. Karena kekhususan atribut (Viśeṣa) merupakan dasar utama dari pengamatan, maka sistem lanjutan dari filsafat ini disebut sebagai Vaiśeṣika.
Nyāya Darśana, yang utamanya bertindak pada garis ilmu pengetahuan atau ilmiah menghubungkan Vaiśeṣika pada tahapan, di mana materi- materi adhyatmikā (spiritual) terkandung di dalamnya, yang keduanya ini memperguṇakan Tarka (logika) dan Tattva (filsafat) di mana filsafat dinyatakan melalui media logika.
c. Catur Pramāṇa
Nyāya Darśana dalam memecahkan ilmu pengetahuan memperguṇakan empat metoda pemecahan (Catur Pramāṇa) sebagai berikut :
1) Pratyakṣa Pramāṇa atau pengamatan secara langsung memberikan pengetahuan kepada kita tentang obyek-obyek menurut keadaanya masing-masing yang disebabkan hubungan panca indra dengan obyek yang di amati dimana hubungan itu sangat nyata.
2) Anumāna Pramāṇa yaitu pengtahuan yang diperoleh dari suatu obyek dengan menarik pengertian dari tanda-tanda yang diperoleh (linga) yang merupakan suatu kesimpulan dari obyek yang ditetukan, disebut juga Ṣaḍya, hubungan kedua hal tersebut di atas disebut dengan nama Wyapi. Dalam menarik suatu kesimpulan.
96 | Kelas X SMA/SMK
         




















































































   100   101   102   103   104