Page 107 - Buku Paket Kelas 10 Agama Hindu
P. 107

        Vaiśeṣika dalam etikanya menganjurkan semua orang untuk kelepasan. Kelepasan akan dapat dicapai melalui Tatwa Jnaña, Sravāna, manāna, dan Meditasi.
3. Sāṁkhya Darśana
a. Pendiri dan Pokok Ajarannya
Sāṁkhya berasal dari kata Sanskṛta
‘Sāṁkhya’ (pencacahan, perhitungan).
Dalam Filsafat, pencacahan akurat dari
kebenaran telah ditentukan. Akibatnya,
Filsafat ini bernama ‘Sāṁkhya’.
Mungkin ada alasan lain adalah bahwa
salah satu arti dari ‘Sāṁkhya’ adalah
musyawarah atau refleksi atas hal-
hal yang berkaitan dengan kebenaran.
Filsafat ini mengandung musyawarah
tersebut dan kontemplasi atas
kebenaran. Dalam Persepsi Filsafat,
Pratyaksha (persepsi langsung melalui
Rasa-Organ), Anumāna (Inferensi
atau kognisi mengikuti beberapa
Pengetahuan lainnya), dan Śhabda
(Kesaksian Verbal) adalah tiga pramānā yang diterima (sumber pengetahuan yang sah atau metode mengetahui benar). Misalnya, Nyāyikās (Pengikut Filsafat Nyāya) telah menerima empat Pramānā, para Mimāsakās (Pengikut Filsafats Mimāsa) telah menerima enam pramānā.
Demikian pula, difilsafat Sāṁkhya, tiga Pramānā telah diterimanya. Pendiri dari sistem filsafat ini adalah Śrī Kapila Muni, yang dikatakan sebagai putra Brahma dan Avatāra dari Viṣṇu. Pada sistem Sāṁkhya tak ada penyelidikan secara analitik ke dalam alam semesta, seperti keberadaan yang sesungguhnya yang merupakan susunan menurut topik-topik dan kategori-kategori, namun terdapat suatu sistem tiruan yang diawali dari satu Tattva atau prinsip mula-mula atau Prakṛti, yang berkembang atau yang menghasilkan (Prakaroti) sesuatu yang lain.
Didirikan oleh Mahaṛṣi Kapila Muni, ini adalah Filsafat yang paling kuno. Filsafat ini di bangun oleh ṛṣi Kapila. Sebuah teks yang ditulis oleh Ishwar Krishna disebut ‘Sānkhyakārika’ adalah sumber terpercaya prinsip pengetahuan dalam Filsafat ini. Hal ini ditulis dalam Aryan Chand (sejenis puisi Sanskṛta kuno) dan berisi 72 Karikas (koleksi memorial ayat tentang topik filosofis) yang menerjemahkan Sāṁkhya Siddhant (Doktrin Sāṁkhya) yang jelas dan eksplisit.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 101
 Sumber: www.aryabhatt.com Gambar 4.4 Śrī Kapila Muni
         










































































   105   106   107   108   109