Page 53 - Kelas Kreatif
P. 53

Peningkatan Kompetensi Berbicara Siswa melalui Dialog Berpasangan Berbantuan Media Boneka pada Materi Pembelajaran Greeting
Iin Karyati
SMP Negeri 31 Bandung
Pendahuluan
Pada materi greeting dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa diharuskan responsif. Namun, pada kenyataannya, tidak semua siswa memiliki inisiatif untuk memulai komunikasi secara lisan dengan berbagai alasan, di antaranya ialah tidak percaya diri atau takut ditertawakan karena belum benar-benar menguasai tata bahasa. Oleh karena itu, pelaku komunikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) cenderung mengambil “jalan aman”, yakni bersikap pasif untuk menghindari risiko.
Hal ini tentunya memiliki berbagai dampak, salah satunya adalah terhambat atau terhentinya komunikasi karena mitra tutur saat latihan tidak memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang seimbang atau memilih bersikap pasif. Tentu idealnya masing-masing bersikap aktif sehingga komunikasi berjalan secara seimbang dan lancar. Namun, sering kali hal ini menyebabkan munculnya beberapa pasangan yang sama-sama bersikap pasif sehingga pembelajaran tidak berlangsung secara kondusif dan tidak sesuai dengan rencana pembelajaran. Fenomena tersebut akan mengakibatkan tidak tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu, dirasa perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan menerapkan dialog berpasangan dengan menggunakan media boneka pada pembelajaran greeting. Dialog dilakukan dengan metode monolog, yakni siswa mengungkapkan maksud dengan cara mengawali percakapan dari dirinya sendiri dan menuntut penyelesaian oleh dirinya sendiri, yang disesuaikan dengan tema yang ditentukan oleh dirinya sendiri. Dialog berpasangan ini memanfaatkan ekspresi retorika tubuh siswa, warna suara, dan kegiatan aksi-reaksi.
Idealnya, siswa kelas 7 sudah harus merealisasikan komunikasinya, tetapi karena kepercayaan diri dan keberanian untuk memulai pembicaraan tidak dimiliki oleh semua siswa, guru mengalihkan subjek komunikasi pada media boneka atau gerakan tangan yang pada tahap awal bisa menggunakan sarung tangan atau kaus kaki berwarna yang diberi mata, hidung, dan mulut.
47


























































































   51   52   53   54   55