Page 55 - Kelas Kreatif
P. 55

B. Siklus II
Siswa diminta mengulang kegiatan sebelumnya, tetapi dengan beberapa perubahan, yaitu kata hello diganti dengan hi dan good morning diganti dengan good day, lalu melanjutkan percakapan tersebut. Siswa pun diarahkan untuk mengeksplorasi situasi, misalnya dengan memperkenalkan diri atau mengajukan permintaan sehingga tangan kiri pun beraksi, “Are you a new student here?”. Kemudian, guru memancing reaksi siswa dengan bertanya, “Kalau ada pertanyaan seperti itu, kira-kira perlu jawaban apa tidak? Apa kira-kira jawaban tangan kanan?” sehingga siswa merespons dengan mengiyakan bahwa si tangan kanan adalah siswa baru. Karena mayoritas siswa bereaksi dengan menggunakan bahasa Indonesia, guru meluruskannya dengan ungkapan bahasa Inggris, yaitu “Yes, I am” dan meminta siswa melanjutkan pembicaraan setelah ungkapan tersebut dengan berkata, “Mungkin ada yang mau melanjutkan obrolan?”. Setelah itu, ada siswa yang berteriak, “Nama!”, lalu guru menyahut, “Yes, you right! Telling or asking each name”.
Lima siswa menggerakkan tangan kiri dan menanyakan nama tangan kanan, sedangkan enam orang lainnya langsung memperkenalkan diri. Di antara keenam orang itu, ada yang menyebutkan namanya sendiri dan ada yang menyebutkan nama yang dianggap jelek sambil tertawa sebagai candaan. Kegiatan pun berlangsung hingga sesi tanya jawab, seperti “Where do you come from?”, “How old are you?”, “Do you have telephone number?”, dan “Hobby and the aim of my life”.
Dampaknya, suasana kelas menjadi agak gaduh. Namun, tidak ada siswa yang tidak terlibat dalam kegiatan aksi-reaksi tersebut. Dengan kata lain, semua siswa menjadi aktif dan yang terpenting adalah para siswa tidak merasa asing dengan dialog berbahasa Inggris.
C. Siklus III
Siswa diminta untuk menggunakan sepasang kaus kaki berwarna yang telah dibawa dari rumah pada kedua tangganya. Kaus kaki tersebut diberi gambar mata, hidung, dan bibir dengan menggunakan spidol.
Pada siklus ketiga ini, volume suara siswa semakin keras sebagai pertanda bahwa rasa percaya dirinya mulai tumbuh dan tingkat keakrabannya meningkat dengan mengomunikasikan masing-masing tangannya kepada temannya. Buku paket pun digunakan sebagai sumber untuk mengembangkan pengetahuan kosakata terkait aksi-reaksi menyapa dalam bahasa Inggris.
Siswa-siswa yang sudah mulai terbiasa, diminta memainkan dialog berpasangan dengan empat peran komunikatif dan tematik. Kegiatan ini bermanfaat untuk menghindari kekakuan berkomunikasi karena dengan cara memerankan lebih dari dua peran, siswa dituntut untuk semakin kreatif dalam membuka obrolan dan semakin tertantang untuk bereaksi dalam kurun waktu yang cepat.
49


























































































   53   54   55   56   57