Page 287 - Microsoft Word - E-BOOK BEST PRACTICE_DARI FILM PENDEK HINGGA PANDAI SIKEK
P. 287
Tibalah waktu pelaksanaan peringatan isra’ mi’raj, aku
duduk baris kedua dari tempat duduk khusus guru‐guru yang
berada tepat di depan panggung acara. Dan saat pembacaan
Alquran akan dilantunkan, kudengar nama Kamil disebut.
Semua guru‐guru kaget, meragukan kemampuan Kamil dan
hampir semua berkomentar negatif
“Hmm. Ya Allah mudahkan Kamil membacakan Alquran,”
bisikku dalam hati. Saat Kamil membacakan ayat Alquran,
suasana begitu tenang, hanya terdengar suara lantunan ayat
Quran yang Kamil baca, semua guru dan teman‐teman Kamil
mendengarkan sampai Kamil selesai membaca Alquran.
Setelah selesai membaca Alquran, Kamil pun turun dari
panggung, dan semua mulai riuh, semua berkomentar,
seakan tak percaya bahwa Kamil bisa membaca Alquran
dengan sangat indah.
Acara ini mungkin bagi sebagian besar sebagai hal biasa
dan rutinitas yang setiap tahun diadakan. Tapi bagi Kamil, ini
adalah tonggak sejarah dia membuktikan bahwa dia tidak
pantas untuk dilabeli nama‐nama negatif, sebagai
pembuktian bahwa dia akan berubah menjadi Kamil yang
lebih baik lagi. Alhamdulillah, sampai lulus, tak terdengar lagi
dia mendapatkan kasus penyimpangan perilaku remaja.
Dua tahun berlalu, aku masih dinas di sekolah awan,
sekolah yang berada di tengah perkebunan teh, dari mulai
masuk perkebunan aku selalu disapa oleh lambaian pohon
cemara yang kokoh berdiri di sepanjang jalan menuju sekolah
awan. Namun hari ini ada yang berbeda, saat masuk ruang
guru. Semua guru terlihat serius membicarakan suatu hal,
jiwa kepenasarananku pun membuat diri ini tak tahan untuk
Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek | 271

