Page 8 - C:\Users\Esty\Documents\BAHAN AJAR PESERTA DIDIK-STRUKTUR ATOM (KONFIGURASI ELEKTRON DAN LETAK UNSUR DALAM TABEL PERIODIK)\
P. 8

memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron-elektron. Akibatnya
                                    elektron-elektron  akan  lebih  menjauhi  inti  atom,  sehingga  jari-jari

                                    atomnya lebih besar.

                         2.  Sifat Kimia

                                     Unsur-unsur transisi memiliki sifat kimia yaitu kereaktifan dan kelarutan.
                              Unsur-unsur transisi bereaksi lambat dengan air, oksigen dan halogen. Unsur-

                              unsur transisi periode empat kurang reaktif disbanding alkali dan alkali tanah.
                              Kereaktifan yang lemah mengakibatkan unsur transisi tahan terhadap korosi.
                              Korosi  terjadi  apabila  suatu  unsur  beraksi  cepat  dengan  oksigen  dan  air.

                              Sementara  itu,  sebagian  besar  transisi  bersifat  larut  dalam  asam  mineral
                              encer.
                                                           0
                                     Secara  umum  nilai  E   unsur  transisi  bernilai  negatif.  Hal  ini  berarti
                              unsur-unsur  transisi  mudah  teroksidasi  sehingga  bersifat  reaktif.  Namun,
                                                                                                    0
                              kecenderungan ini umumnya berkurang dari kiri ke kanan karena nilai E yang
                                                                                             0
                              bertambah besar. Pengecualian adalah Cu yang memiliki nilai E  positif yang
                              menunjukkan Cu tidak mudah teroksidasi. Kebanyakan logam transisi bersifat
                              inert  terhadap  asam  atau  bereaksi  lambat  karena  adanya  lapisan  oksida

                              pelindung. Salah satu kasusnya adalah kromium, unsur ini secara kimia sangat
                              inert karena permukaannya terbentuk kromium (III) oksida, Cr 2O3. Akibatnya
                              kromium  biasa  digunakan  sebagai  pelindung  dan  pelapis  non  korosif  pada

                              logam lain.
   3   4   5   6   7   8