Page 8 - MODUL APRESIASI PROSA Berbasis kearifan Lokal Batak Toba
P. 8
II. KEGIATAN BELAJAR
Apresiasi prosa merupakan salah satu materi kegiatan belajar mata
kuliah Apresiasi Sastra pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dengan beban 2 (dua) sks
pada semester II.
Modul ini dibuat khusus agar mahasiswa mampu memahami
materi apresiasi prosa dengan berbasis kearifan lokal. Apresiasi prosa
merupakan kegiatan menilai dan menghargai prosa. Prosa yang dimaksud
adalah prosa fiksi yang terdiri atas prosa lama dan prosa baru. Prosa lama
terdiri atas, dongeng dan legenda sedangkan prosa baru terdiri atas, novel
dan cerpen. Kearifan lokal menjadi basis kegiatan belajar pada modul ini.
Hal ini untuk mengajak dan memotivasi mahasiswa melestarikan kearifan
lokal sebagai warisan budaya masyarakat Batak Toba.
Kegiatan apresiasi prosa pada modul ini meliputi empat tingkatan
yaitu: (1) menggemari prosa, (2) menikmati prosa, (3) mereaksi prosa, dan
(4) memproduksi prosa. Pada tingkat menggemari, keterlibatan batin
pembaca dalam apresiasi prosa belum begitu kuat. Pada tingkat
menikmati, keterlibatan batin pembaca terhadap prosa sudah semakin
dalam. Pada tingkat mereaksi, sikap kiritis pembaca terhadap prosa
semakin menonjol karena ia mampu menafsirkan dan menyatakan
keindahan prosa, serta mampu menunjukkan di mana letak keindahan itu.
Pada tingkat memproduksi, pembaca prosa sudah mampu menghasilkan
prosa sebagai ciptaan sendiri.
Pada modul ini, kearifan lokal berarti kearifan setempat (local
wisdom) yang dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan lokal yang
bersifat arif, bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga
masyarakatnya. Dalam konsep antropologi, kearifan lokal dikenal pula