Page 30 - ACTIVE EDISI DESEMBER 2018
P. 30

AWARDING 2018


























           RAIH DIAMOND TKMPN XXII,


           PKM DPCS Siap Kembangkan DistributionRequirement Planning

            novasi Distribution Planning and Control System   pihak yang berkepentingan secara real time dan bisa
            berbasis data geo  spasial untuk  meningkatkan   dimonitor sampai ke pengecer,” kata Ari Novan. Sejak
            control dan distribusi pupuk urea subsidi,   2016, inovasi ini telah diterapkan Pupuk Kaltim secara
         Imengantarkan PKM DPCS meraih predikat Diamond,   terintegrasi dan mampu memantau seluruh area
         pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional   distribusi yang mengalami kekosongan pasokan pupuk.
         (TKMPN) XXII dan International Quality and Productivity   Bahkan tools ini juga digunakan beberapa anak usaha
         Convention (IQPC) 2018 di Batam, Kepulauan Riau.    Pupuk Indonesia Grup, dalam memantau kondisi serupa
         Peringkat tertinggi pada ajang tahunan tersebut bukan   di setiap wilayah.
         tanpa alasan, mengingat tools yang digagas DPCS
         merupakan perangkat satu-satunya dan pertama   Melihat keberhasilan tersebut, DPCS pun kata
         dari seluruh industri pupuk di dunia, agar pihak yang   Novan akan mengembangkan  gagasan  ini  melalui
         berkepentingan  seperti  petani dan pengecer  dapat   implementasi Distribution  Requirement Planning,
         memantau ketersediaan pupuk yang terdistribusi, serta   didasari karakter daerah yang kerap menumpuk stok
         bisa diakses kapan pun dan dimana pun secara real   pupuk guna meminimalisir kesalahan yang terjadi. Hal itu
         time.                                        dinilainya tidak optimal, karena daerah hanya terkesan
                                                      ingin aman dengan menumpuk pasokan sebanyak
         Dijelaskan Ketua Tim DPCS Ari Novan Setiono, inovasi   mungkin, sehingga berdampak pada pembengkakan
         ini  wujud komitmen  Perusahaan  untuk  penyediaan   biaya, serta  berpengaruh  terhadap  penjualan non
         pupuk secara merata dan mencukupi, bagi seluruh   subsidi yang juga dimungkinkan hilang. “Padahal stok
         kawasan tanggung jawab Pupuk Kaltim di 2/3 wilayah   kita sangat cukup untuk memenuhi subsidi, makanya
         Indonesia. Menurut Ari Novan, inovasi ini melihat   dengan pengembangan inovasi ini kita bisa membuat
         data yang tersebar melalui System Application and   perencanaan dari Lini 3 (Kabupaten) ke pabrik se-
         Product (SAP) Enterprise Resource Planning (ERP) dan   optimal mungkin,” terang Novan.
         SMS Stock Pupuk Kaltim masih bersifat data mentah,
         sehingga menyulitkan pihaknya dalam pelaporan   Terkait efisiensi dari inovasi DPCS, Pupuk Kaltim kini
         distribusi. Di samping juga membutuhkan waktu lebih   mampu meningkatkan nilai ekspor mencapai 440.000
         untuk pengolahan data mentah menjadi data stok yang   ton per tahun, atau sekitar USD12 juta. Meski bukan satu-
         akurat, sebagai basis perencanaan dan persyaratan izin   satunya factor penentu, tapi DPCS ditegaskan Novan
         ekspor.                                      berperan sebagai pintu pembuka untuk meyakinkan
                                                      pihak terkait, jika Pupuk Kaltim telah memiliki tools
         Selain itu, Pupuk Kaltim juga tidak memiliki pembuktian   untuk mengontrol system, sehingga izin ekspor bisa
         ketersediaan stok mencukupi di daerah, yang sejatinya   dikeluarkan. “Makanya kami ingin kembangkan lagi
         dibutuhkan untuk mengetahui jumlah persebaran   inovasi ini, agar lebih meningkatkan efisiensi dan
         urea subsidi. “Makanya kita buat tools bagi seluruh   produktivitas Perusahaan,” pungkas Novan. (*/vo/nav)




         30                                                Active Pupuk Kaltim    Edisi 28    Desember 2018
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35