Page 165 - Toponim sulawesi.indd
P. 165
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 151
pelindung terhadap gangguan-gangguan yang dapat dapat terjadi terhadap
orang Eropa. Status sebagai Borgo ditandai dengan surat keterangan
beweijs yang diberikan oleh Asisten Residen untuk daerah-daerah dibawah
Afdeling, seperti Afdeling Manado, Afdeling Tondano, dan Afdeling
Amurang. Bagaimana dengan status Borgo Kema?
Sebagaimana diketahui, pada masa Belanda terdapat dua jenis
pemerintahan di Minahasa, baik yang dilaksanakan oleh pemerintahan
kolonial maupun pemerintahan pribumi (walak = kepala walak =
kepala distrik). Sejak kehadiran VOC di Minahasa 1654, maka Belanda
menempatkan seorang komandan (commandanten), dan kepala
perdagangan (onderkoopman), seorang sersan dan sejumlah tenaga
administrasi-birokrasi, dan lainnya. Hal ini berlangsung terus sampai masa
pemerintahan Inggris, bahwa segala urusan pemerintahan berkantor pusat
di Ternate, dan diatur oleh seorang Gubernur Jenderal, sedangkan di
Minahasa ditempatkan seorang asisten residen, yang hirarkinya langsung
dibawah residen Ternate (Manoppo, 1983: 9).
Pada 14 Juni 1824 keluar beslit Gubernur Jenderal Van der Capellen,
No. 10 staadsblad 28a yang tadinya residen Manado dibawah residen
Ternate, sekarang dengan beslit ini, Manado dijadikan residentie (dari
onderresidentie menjadi residentie) dan kepala residen disebut residen
van Manado. Setahun kemudian, tahun 1825 dilakukan reorganisasi
pemerintahan, dimana semua daerah kepulauan sebelah utara yang
sebelumnya dibawah kekuasaan Ternate dimasukkan dalam daerah
kekuasaan residen van Manado. Reorganisasi pemerintahan ini berlangsung
terus dalam usaha pembenahan demi lancarnya birokrasi oemerintahan
kolonial di daerah, maka pada tahun 1856, dikeluarkan staasblad No. 28
maka Kema menjadi Afdeling yang sebelumnya onder-afdeling. Kema masuk
dalam lima Afdeling masing-masing: 1) Afdeling Manado; 2) Afdeling Kema;
3) Afdeling Tondano; 4) Afdeling Amurang; dan 5) Afdeling Belang. Setiap