Page 408 - Toponim sulawesi.indd
P. 408

394     Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


               7.3.4  MAJENE: Sebuah Kesimpulan


                     Spirit  Islam  dalam  tumbuh  dan  berkembangnya  kota Pantai  di
               Tanah  Mandar termasuk  Kota Pantai  Majene. Secara toponimi  Kota

               Majene berasal dari kata “Anjene’kka” yang berarti “berwudhu.” Hal ini
               membuktikan bahwa spirit Agama Islam di Kota ini sangat kental. Hal ini

               terbukti sejak Kerajaan Sendana yang pernah berkembang di wilayah ini,
               telah  melahirkan ulama-ulama Islam  termasuk Daeng Konda  atau  Pue
               Bulangisi di Kerajaan Tavaeli yang terkenal sebagai Ulama Islam di tanah

               Kaili Lembah Palu Sulawesi Tengah.

                     Kota Pantai  Majene  merupakan kota yang  dilatari  oleh  Kerajaan
               Banggae,  Kerajaan  Sendana,  dan  Kerajaan  Pamboang dan  mendapat

               sentuhan Agama Islam yang kuat. Ketiga kerajaan ini merupakan Kerajaan
               Ibu  (indoq)  dari Kerajaan  Putu Baqbana  Binanga  terutama  Kerajaan
               Sendana. Tokoh Islam di Kerajaan sendana antara lain Sayyid Zakaria dan

               Kapuang Jawa alias Raden Mas Suryo Adilogo yang tidak lain adalah murid
               dari Sunan Bonang yang datang dari Kalimantan menyebarkan agama Islam
               yang telah  membumi di  tanah  Mandar terutama  di  Majene. Selain  itu,

               para pedagang dari wilayah pesisiran pantai, seperti Haji Cendrana, Haji
               Tapalang, Haji Pure dan Daeng Pasore dan itu terjadi sekitar akhir abad

               ke-17 dan awal abad ke-18. Spirit Islam ini yang membangun kota Pantai
               Majene di Sulawesi Barat.
   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413