Page 445 - Toponim sulawesi.indd
P. 445
Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi 431
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut yang luas, dan
sepanjang garis pesisir pantai secara geografis ada yang telah memiliki
nama yang baku, sebagian belum memilikinya. Hal ini menjadi tugas
dan tangungjawab bersama, baik pemerintah terkecil di dusun, desa,
kabupaten kota dan provinsi untuk dapat membakukan nama-nama
geografi setempat sebagai kepanjangan tangan ikatan historis dan budaya
yang sama. Jangan sampai, hanya persoalan nama menimbulkan konflik
dan jangan sampai bangsa ini dapat kehilangan suatu lokasi, atau suatu
pulau karena kita tidak memiliki kekuatan dan ikatan historis dan budaya
untuk mempertahankannya. Padahal semuanya dapat bermula dari suatu
nama.
Sekali lagi toponimi, atau penamaan itu penting supaya kita memiliki
identitas yang jelas dalam peta geografi yang menunjukkan status
kepemilikkan sebagai bagian dari tertib administrasi pemerintahan. Dari
sini kebijakan dapat diputuskan untuk kejelasan suatu pembangunan yang
berkelanjutan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia.
Ke depan, tantangan bangsa ini semakin banyak, sehingga sistem
digitalisasi penamaan dalam kartografi dan peta nasional yang terintegrasi
dengan peta dunia dalam politik geografi terdata baik. Dari sini, peradaban
dan identitas luasan geografi bangsa ini dengan nama-nama yang
memberikan rangsangan keunikan untuk bangsa lain dapat mencontoh,
mencari tahu kekhasannya, yang menjadikan Indonesia semakin jaya dalam
persahabatan antarbangsa di dunia.
Kendala yang perlu setahap demi setahap diupayakan adalah
keterbatasan para pakar di bidang toponimi. Pemerintah di bidang
pendidikan perlu mendorong dan membuka ruang untuk penelitian-
penelitian yang mengarah pada aspek-aspek geografi kesejarahan, di
dalamnya termasuk sejarah dan asal usul penamaan suatu tempat, nama
gunung, nama sungai, nama-nama lainnya yang ada atau pun tidak memiliki