Page 444 - Toponim sulawesi.indd
P. 444
430 Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi
realitas lingkungan yang mengitarinya. Hal ini berlaku dalam pemberian
nama yang mempengaruhi sejarah toponim suatu tempat.
Tidak dapat disalahkan kemudian adanya suatu komunitas sosial baru
yang terbentuk semacam lokasi perumahan (real estate), pemberian nama
jalan penghubung lokasi satu dengan yang lainnya, dengan memanfaatkan
hak sosial yang mereka miliki tanpa mereka peduli dengan lingkungan
budaya dan sejarah yang mengitarinya. Di sinilah letak dan posisi pentingnya
toponim, diteliti, dituliskan, dibakukan, dan dipublikasikan kepada khalayak
umum mengenai arti pentingnya sebuah toponim yang berelasi dengan
hidup manusia kini dan ke depan sebagai identitas.
Sejarah toponimi kota-kota pantai di Sulawesi merupakan salah satu
jawaban atas sejumlah permasalahan toponim di Indonesia. Penelitian ini
sekaligus juga membuka wawasan dan kesadaran pembaca bagaimana
pentingnya sebuah nama. Tanpa disadari dengan mengungkap sejarah
toponim kota-kota pantai telah mendapatkan sejumlah fakta bagaimana
peran dan fungsi pantai dan pesisirnya di daerah Sulawesi sejak zaman
klasik, periode kolonialisme, sampai kekinian. Sejarah toponim kota-kota
pantai ini telah membuka wawasan maritim dan kebaharian bagaimana
laut bukan pemisah tetapi penghubung satu kota pantai ke kota pantai di
belahan dunia lainnya.
Jaringan pelayaran dan perdagangan yang sekarang ini dilayari
oleh kapal-kapal perintis, kapal dagang, dan lainnya ke seluruh pelosok
nusantara dan negara serta benua lainnya di dunia, sebenarnya dasar
letaknya telah dipelopori sejak berabad lamanya oleh sebagain kota-kota
pantai di Sulawesi. Melalui nama Buton, Manado, Tilamuta, Makassar, dan
sejumlah nama lainnya sepanjang pesisir pantai Teluk Tomini, dan Laut
Sulawesi dengan sejumlah kota-kota pantai yang kemudian menjadi kota-
kota pelabuhan historis sejak kolonial sampai kini, ternyata memiliki peran
yang penting dalam pembentukan identitas kekinian.