Page 22 - Modul Fisika Dasar Berorientasi Case Method
P. 22
f) Hukum Archimedes
Ambil sebuah batu, kemudian celupkan dalam air. Apa yang anda rasakan? Batu
terasa lebih ringan bukan? Sekarang ambil sekeping papan kayu lalu letakkan pada
permukaan air, tampak papan terapung.
Mengapa batu tampak lebih ringan dan kayu terapung? Pada waktu batu
diletakkan di dalam air, batu akan mendapat tekanan dari segala arah (Gambar 13).
Gaya arah mendatar saling menghapuskan sedangkan arah vertikal tidak. Pada Gambar
14 gaya hidrostatik pada permukaan bawah benda (F A) lebih besar dibandingkan dengan
gaya hidrostatik di permukaan atas benda, F B (ingat rumus P = ρgh, semakin ke bawah
semakin besar gaya hidrostatiknya).
F Gaya B
F
Gaya A
F F
Gambar 45 Gambar 46
Arah gaya hidrostatik
Selisih gaya yang ke atas dan yang ke bawah ini dinamakan dengan gaya ke atas.
Akibat gaya ke atas inilah batu terasa lebih ringan ketika berada di dalam air.
Berat dalam air = Berat di udara-Gaya ke atas
Berat dalam suatu zat cair sering dinamakan berat semu. Berapa besar gaya ke atas?
Archimedes (287-212 SM) berhasil mengukur gaya ke atas ini. Perhitungan ini
dinyatakan dalam suatu kalimat yang dikenal sebagai Hukum Archimedes.
“suatu benda yang dicelupkan dalam suatu fluida akan mengalami gaya ke atas yang
sama dengan berat yang dipindahkan”
Untuk mengerti hukum Archimedes, mari kita lihat dulu apa yang dimaksud dengan
berat fluida yang dipindahkan.
Gambar 15 melukiskan suatu gelas berpancur berisi fluida sampai di mulutnya. Di dekat
gelas terdapat gelas ukuran. Ketika sebuah batu dimasukkan dalam gelas berepancur,
permukaan fluida naik dan fluida memancur ke gelas ukur. Berat fluida yang terdapat
dalam gelas ukur inilah yang dimaksud dengan berat fluida yang dipindahkan.
16