Page 27 - Modul Fisika Dasar Berorientasi Case Method
P. 27

Gambar 18 melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada molekul P (di dalam cairan) dan
                  molekul  Q  (  di  permukaan).  Molekul  P  mengalami  gaya  kohesi  molekul-molekul

                  tetangganya dari segala arah, sehingga molekul ini berada pada keseimbangan (resultan
                  gaya nol). Tetapi molekul Q tidak demikian. Molekul ini hanya mengalami kohesi dari

                  partike di bawah dan disamping saja. Resultan gaya kohesi pada molekul ini ke arah

                  bawah (tidak nol).
                  Gaya-gaya  resultan  arah  ke  bawah  akan  mebuat  permukaan  cairan  sekecil-kecilnya.

                  Akibatnya permukaan cairan menegang seperti selaput tegang.
                  Jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan kaca, gaya kohesi molekul-molekul
                  air raksa akan menarik molekul-molekul yang terletak di permukaan air raksa ke arah
                  dalam sehingga tetes air raksa akan berbentuk bola.


                  (catatan:  Bola  merupakan  bangun  yang  mempunyai  luas  permukaan  terkecil).
                  Permukaan  air  raksa  terasa  seperti  selaput  yang  tegang.  Tegangan  “selaput”  ini
                  dinamakan tegangan permukaan.


                  Berikut ini contoh yang berhubungan dengan tegangan permukaan.
                        Lengkungan kawat sehingga membentuk suatu loop lingkaran. Ikatkan benang

                         sepanjang diameternya. Celupkan loop kawat ini ke dalam larutan sabun, lalu

                         angkat dalam posisi mendatar. Akan terlihat lapisan sabun terbentang pada loop.
                         Terlihat juga benang membagi lapisan menjadi dua bagian. Benang berbelok-

                         belok tidak lurus (Gambar 19.a). Selanjutnya tusuk salah satu bagian . terlihat
                         bahwa benang akan tertarik pada bagian sabun yang tidak robek (Gambar 19.b).

                         Membentuk suatu busur. Ini membuktikan adanya gaya kohesi sabun (tegangan

                         permukaan).




















                                                                     Gambar 51. Gaya Kohesi





                                                           21
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32