Page 34 - BAHAN AJAR KAPSUL_INNE
P. 34
Cairan yang kurang beratnya dari 1 gram, dapat diteteskan langsung
kedalam cangkang kapsul memakai pipet, jika tidak sampai terjadi
kesalahan yang lebih besar dari 5%. Kalau sekiranya jumlah tetesannya
tidak diketahui (yang umumnya tidak diketahui karena meupakan suatu
campuran), dapat dicoba untuk sebuah cangkang kapsul yang seharusnya
berisi sejumlah gram, berapa tetesannya, untuk selanjutnya diteteskan
dengan jumlah yang sama dengan pipet dan cara yang sama pada tiap-tiap
cangkang lainnya. Untuk mencegah kekurangan, bahan-bahan cair ini
biasanya dilebihkan 10-20% atau perhitungan bahan obat untuk capsulnya
dilebihkan satu atau dua capsul.
Faktor – Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
Cangkang kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut :
1. Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis)
Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan menyerap
air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Penambahan lactosa atau amylum (bahan inert netral) akan
menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI, NaI,
NaNO2 dan sebagainya
2. Mengandung campuran eutecticum
Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah daripada titik
lebur semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek. Contohnya
kapsul yang mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor
dengan menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur
masingmasing dengan bahan inert baru keduanya dicampur.
3. Penyimpanan yang salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar
dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang lembab
tersebut. Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga
menjadi rapuh dan mudah pecah.
Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan :
dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering
dalam wadah plastik yang diberi pengering
30