Page 31 - MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI
P. 31

Pada saat yang sama, Max W. C. Weber seorang peneliti asal Jerman sedang melakukan
               ekspedisi mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia untuk mendalami persebaran fauna
               Asia atau Oriental dan fauna Australis (Kusdyantono, 2015). Ekspedisi ini berlangsung dari Maret
               1899 hingga Februari 1900. Menurut Weber, Garis Wallace di Selat Lombok kurang tepat apabila
               digunakan sebagai perbatasan persebaran flora dan fauna di Indonesia. Oleh karena itu, Weber
               membuat sebuah garis baru melalui Kepulauan Tanimbar. Berdasarkan Garis Weber, pulau-pulau
               di  antara  Garis  Wallace  dan  Garis  Weber  seperti  Sulawesi,  sebagian  Nusa  Tenggara,  dan
               Halmahera merupakan zona Wallace. Flora dan fauna di sebelah barat Garis Wallace merupakan
               flora dan fauna zona Asia atau Oriental, sedangkan flora dan fauna di sebelah timur Garis Weber
               merupakan flora dan fauna zona Australis.


               4.  Karakteristik Flora dan Fauna di Setiap Daerah Pembagian

                       Garis Wallace membagi perbedaan flora dan fauna di Indonesia ke dalam dua zona, yaitu
               zona Asia  di  sebelah barat dan zona Wallacea di  sebelah timur. Sedangkan, Garis  Weber
               membagi ke dalam tiga zona, yaitu  Asia atau Oriental, Wallacea, dan Australis. Zona Asia
               meliputi pulau-pulau di bagian barat Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Zona
               Wallacea meliputi pulau-pulau di bagian peralihan Indonesia seperti Lombok, Sulawesi, dan Nusa
               Tenggara.  Zona  Australis  meliputi  pulau-pulau  di  bagian  timur  Indonesia  seperti  Maluku,
               Halmahera,  dan  Papua.  Berikut  ciri-ciri  flora  dan  fauna  dari  masing-masing  zona  pada  Garis
               Wallace dan Garis Weber (Yohannes, 2020).     1b   3

                     Ciri-ciri flora dan fauna zona Asia
               1.  Terdapat mamalia besar atau megafauna seperti gajah dan badak.
               2.  Terdapat berbagai spesies kera, reptil, dan ikan air tawar.
               3.  Terdapat berbagai spesies burung, namun mayoritas merupakan spesies burung berkicau.
               4.  Tidak terdapat fauna berkantung.
               5.  Spesies flora merupakan flora hutan tropis, seperti meranti, kamper, keruing, dan mahoni.
               6.  Vegetasi didominasi oleh tumbuhan berdaun lebat.
                       Beberapa  fauna  endemik  pada  zona  ini  adalah  Gajah  Sumatera  (Elephas
               maximus sumatranus),  Badak  Bercula  Satu  (Rhinoceros  sondaicus),  Orang  Utan  (Pongo
               pygmaeus), Bekantan (Nasalis larvatus), dan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi). Sedangkan, flora
               endemik  pada  zona  ini  adalah  Padma  Raksasa  (Rafflesia  arnoldii),  Bunga  Bangkai
               (Amorphophallus titanum), dan Kantong Semar (Nepenthes mirabilis).

                     Ciri-ciri flora dan fauna zona Wallacea
               1.  Karakter flora dan fauna merupakan campuran dari spesies pada benua Asia dan Australia.
               2.  Flora dan fauna pada zona Wallacea merupakan spesies endemik yang tidak ditemukan di luar
                   Indonesia.
                       Beberapa fauna endemik pada zona ini adalah Babi Rusa (Babyrousa celebensis), Komodo
               (Varanus  komodoensis),  Anoa,  Kuskus,  dan  Tarsius.  Sedangkan,  flora  endemik  pada  zona  ini
               adalah Longusei (F. Minahasae), Gofasa (Vitex cofassus), Eboni, Anggrek Serat, Cempaka hutan
               kasar, Cengkeh, dan Ampupu (Eucalyptus urophylla).


                 19                                     KEANEKARAGAMAN HAYATI
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36