Page 88 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 88
a. Bagi hasil, seperti halnya pada pembiayaan modal kerja di
atas, dapat diadakan dengan akad mudharabah dan
musyarakah. Akan tetapi pembiayaan investasi ini seperti
untuk pembangunan pabrik baru, perluasan pabrik yang
sudah ada, pembukaan usaha baru atau perluasan usaha.
Pada akad mudharabah bank tidak diperbolehkan terlibat
langsung dalam manajemen, sedangkan akad musyarakah,
pihak bank harus terlibat dalam manajemen.
b. Jual beli, dapat diadakan dengan akad mudharabah dan
salam seperti halnya pada pembiayaan modal kerja. Akan
tetapi pada pembiayaan investasi ini untuk pembelian
mesin, kendaraan untuk operasional usaha, dan sebagainya.
c. Sewa, dilakukan dengan akad ijarah, yaitu akad untuk sewa
menyewa barang yang dilakukan oleh nasabah atas barang
yang dimiliki oleh lembaga keuangan. Nantinya nasabah
akan membayar cicilan atau angsuran atas barang sampai
jangka waktu tertentu. Pada saat cicilan sampai batas akhir
waktu yang telah ditentukan, maka nasabah dapat membeli
barang tersebut dengan membayar sisa harga yang lebih
kecil atau bisa juga pihak memberikan saja barang tersebut
tanpa ada tambahan dana. Akad ini dapat dilakukan pada
saat pembelian pesawat terbang, kapal laut, bus dan
sebagainya.
3. Pembiayaan barang konsumsi, perumahan dan properti, yang
dapat dilakukan dengan cara bagi hasil (mudharabah dan
77