Page 4 - kota pala
P. 4
KOTA PALA KOTA PERAN IDA NURSANTI
Tahun 2002, Kabupaten Fakfak dimekarkan wilayahnya menjadi Kabupaten
induk dan Kabupaten Kaimana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2002 tentang Pembentukkan Kabupaten Sarmi, Keerom, Sorong Selatan, Raja
Ampat, Pengunungan Bintang, Yahukimo, Tolikara, Waropen, Kab. Kaimana,
Boven Digoel, Mappi, Asmat, T. Bintuni dan Wondama, sehingga Kabupaten
Fakfak sebagai kabupaten induk memiliki luas 14.320 km².
Dilihat dari catatan sejarah mengenai asal-usul Fakfak, informasi mengenai
keberadaan kampung, dan orang asli (indigenous people) Fakfak sangat sulit
ditemukan. Kebanyakan sejarah mengenai Fakfak lebih banyak mengungkapkan
perjalanan masuk dan berkembangnya tiga agama yakni agama Islam, Katolik,
dan Kristen Protestan yang dianggap sebagai agama Keluarga di Fakfak, sehingga
muncul semboyang yang mempererat harmonisasi antar sesama dan nama yang
terkenal yaitu “ Satu Tungku Tiga Batu, Satu Hati Satu Saudara”. Nama Fakfak dari
sisi asal-muasal dimaknai secara tidak tunggal oleh masyarakat setempat. Ada
yang mengatakan bahwa kata ‘Fakfak’ pada awalnya tidak dilafalkan dalam huruf
‘f’, tetapi huruf ‘p’ sehingga ‘Fakfak’ yang sebenarnya adalah ‘Pakpak’. Konotasi
nama Fakfak masih simpang siur. Awalnya Fakfak di sebut dengan Pakpak
kemudian mengalami perubahan menjadi Fakfak hingga saat ini. Dalam salah
satu bahasa setempat, “Pakpak” dimaknai dalam beberapa cara. Berdasarkan
asal-usulnya, orang Fakfak mengidentifikasi dirinya ke dalam 2 (dua) kategori,
yakni orang asli dan pendatang. Orang asli (indegeneous people) merupakan
KOTA PALA KOTA PERAN | 1