Page 11 - KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS X SEMESTER II
P. 11
1.1.1. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat
atau lebih. Larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat KIMIAWAN
terlarut (solute). Berdasarkan daya hantar listriknya,
sifat larutan dapat dipengaruhi oleh jenis zat yang
terlarut dalam suatu larutan. Zat yang dapat larut dalam
air dibedakan menjadi elektrolit dan non-elektrolit.
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik?
Penjelasan tentang masalah di atas pertama kali
dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859-
1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-nya di
Universitas Uppsala tahun 1884. Menurut Arrhenius, zat
Sumber: https://id.wikipedia.org/wi
elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi ki/Svante_August_Arrhenius
partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang Svante August Arrhenius
bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang (1859-1927)
bermuatan positif disebut kation, dan yang bermuatan Svante salah satu pengagas
kimia fisik. Ia mendapat
negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu Penghargaan Nobel dalam
Kimia atas karyanya
elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi.
mengenai ionisasi pada tahun
Ion-ion zat elektrolit tesebut selalu bergerak bebas dan 1903. Ia mengemukakan
bahwa senyawa dalam larutan
ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus dapat terurai menjadi ion-
ionnya, dan kekuatan asam
listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit
dalam larutan aqua
ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tergantung pada konsentrasi
ion-ion hidrogen di
tetapi dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan dalamnya.
KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK KELAS X SEMESTER II SMA/MA 5