Page 64 - KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS X SEMESTER II
P. 64

E.       Hipotesis Avogadro

                           Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan

                  sederhana?  Banyak  ahli  termasuk  Dalton  dan  Gay  Lussac  gagal  menjelaskan  hukum
                  perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia

                  menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811,
                  Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur

                  tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih

                  (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.
                           Gay Lussac:

                           2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen ⎯⎯→ 2 volume uap air
                           Avogadro:

                           2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen ⎯⎯→ 2 molekul uap air

                           Dari  sini  Avogadro  mengajukan  hipotesisnya  yang  dikenal  hipotesis  Avogadro
                  yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama

                  akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu
                  juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain

                  perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S.

                  Silberberg,  2000).  Marilah  kita  lihat  bagaimana  hipotesis  Avogadro  dapat  menjelaskan
                  hukum  perbandingan  volume  dan  sekaligus  dapat  menentukan  rumus  molekul  berbagai

                  unsur dan senyawa


                  3.2       KONSEP MOL



                           Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan satuan untuk menyebutkan

                  bilangan  yang  besar  untuk  mempermudah  perhitungan.  Sebagai  contoh  satuan  lusin
                  digunakan untuk menyebutkan benda yang jumlahnya 12 buah.

                  1 lusin = 12 buah
                  2 lusin = 2 × 12 = 24 buah

                  Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. Satu mol zat mengandung jumlah partikel
                                                                                        23
                  yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C–12, yaitu 6,02 × 10  partikel. Jumlah
                  partikel ini disebut sebagai bilangan Avogadro. Partikel zat dapat berupa atom, molekul,

                  atau ion (Martin S. Silberberg, 2000).
                  Contoh:


                  KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK KELAS X SEMESTER II SMA/MA                          58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69