Page 25 - MODUL ELEKTRONIK MATERI CAHAYA DAN ALAT OPTIK
P. 25

B       PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA
                       Pernahkah kalian  berdiri di depan sebuah cermin?  Apa yang kalian  lihat pada
               cermin tersebut? Tentu saja kalian akan melihat bayangan diri kalian di cermin tersebut.
               Bayangan tersebut akan sama persis dengan kalian seperti seorang kembaran.  Cermin
               yang biasanya kalian gunakan sehari-hari adalah jenis cermin datar. Selain cermin datar,
               terdapat jenis cermin lainnya yaitu cermin lengkung yang terdiri dari cermin cekung dan
               cermin  cembung.  Apakah  bayangan  yang  dihasilkan  oleh  semua  jenis  cermin  tersebut
               sama? Untuk menjawab hal tersebut maka mari kita pelajari materi dibawah ini! mari
               belajar!

                 1     Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar












                          Gambar 15. Bayi sedang bercermin       Gambar 16. Pembentukan bayangan pada
                           Sumber: https://www.orami.co.id                    cermin datar
                                                                     Sumber: https://www.fisikabc.com

                              Melukis bayangan pada cermin datar sangat mudah yaitu menggunakan
                       hukum  pemantulan  cahaya.    Misalnya  kalian  hendak  menentukan  bayangan
                       benda  O  sebagaimana  terlihat  pada  Gambar  16.  Sinar  datang  dari  O  ke  C,
                       kemudian  dari  titik  C  ditarik  garis  normal  tegak  lurus  permukaan  cermin.
                       Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut datang (i) yaitu sudut yang
                       dibentuk  oleh OC dan garis normal.  Selanjutnya,  buatlah sudut pantul (r) yaitu
                       sudut antara garis normal dan sinar pantul CD yang besarnya sama dengan sudut
                       datang. Posisi bayangan dapat ditentukan dengan memperpanjang sinar pantul
                       CD dari C ke O’ yang berpotongan dengan garis OO’ melalui B.























                                                                                                                 13
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30