Page 18 - MATERI AJAR E-BOOK TEKS NON FIKSI
P. 18

(https://penerbitdeepublish.com/pengertian-artikel-ilmiah

                   c)  Kaidah Kebahasaan Artikel Ilmiah
                       Sejalan  dengan  tujuan  dan  fungsi  dari  artikel  ilmiah,  merujuk  pada  literatur
                  Abidin,  Aziz,  &  Fadlilah  (2010)  menyatakan  bahwa  kaidah  kebahasaan  dari  artikel
                  ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
                       1.   Bahasa  yang taat asas baik dalam  hal teknik penulisannya (ejaan), kata  dan
                           pilihan  katanya,  susunan  kalimatnya,  paragrafnya,  serta  unsur  makna  yang
                           terkandung dalam bahasa tersebut
                       2.  Titik  Saudarang  kebahasaan  harus  taat  asas  pula,  baik  dalam  ragam dan
                           modus maupun mengenai kata diri dan kata ganti diri.
                       3.  Istilah  yang  digunakan  haruslah  istilah  keilmuan  sehingga  berbeda  dengan
                           istilah sastra dan istilah umum lainnya
                       4.  Hindari bahasa yang telah usang, kolot, dan basi
                       5.  Hindari bahasa yang ekstrem, berlebihan, dan harus
                       6.  Bahasa    yang       digunakan           lebih  menekankan  pada  aspek
                           komunikasi dengan pikiran daripada perasaan
                       7.  Kalimat  dan  alinea  sebagaiknya  sedang,  tidak  terlalu  pendek  dan  tidak
                           terlalu panjang.
                         Selanjutnya beberapa kaidah kebahasan yang perlu diperhatikan pada artikel
                  ilmiah, ialah sebagai berikut :
                           1.  Baku, yakni taat asas kebahasaan yang berlaku
                           2.  Denotatif, yakni kata-kata dan istilah yang  digunakan  haruslah bermakna
                              lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna Saudara
                           3.  Berkomunikasi  dengan  pikiran  bukan  dengan  perasaan.  Ragam  bahasa
                              ilmu  lebih  bersifat  tenang,  jelas,  tidak  berlebih-lebihan  atau  hemat,  dan
                              tidak emosional
                           4.  Kohesif. Agar tercipta hubungan granatik antara  unsur-unsur,  baik dalam
                              kalimat mauoun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu
                              dnegan alinea yang lainnya bersifat padu digunakan alat-alat penghubung,
                              seperti kata-kata petunjuk dan kata-kata penghubung.
                           5.  Koheren.  Semua  unsur  pembentuk  kalimat  atau  alinea  mendukung  satu
                              makna atau ide pokok.
                           6.  Mengutamakan kalimat pasif
                           7.  Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan,
                              Saudara-Saudara dan juga penggunaan kata ganti diri
                           8.  Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui  bahasa  Indonesia ragam
                              ilmiah dapat diterima akal
                           9.  Efektif. Ide yang diungkaokan sesuai dengan ide  yang  dimaksudkan baik
                              oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca
                           10. Kuantitatif.  Keternagan  yang  dikemukakan  pada  kalimat  dapat  diukur
                              secara pasti terhindar dari kesalahan umum bahasa  Indonesia.  Kesalahan-
                              kesalahan tersebut antara  lain  hiperkorek,  pleonasme,  dan kontaminasi.











                                                           18
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23