Page 11 - LKPD Ekonomi Kelas XI Semester 1
P. 11
Contoh 1:
Harga Kain = Rp 20.000, Benang = Rp 5.000
Nilai tambah = Harga Kain – Harga Benang
= 20000 – 5000
= 15000
Jadi nilai tambahnya Rp 15.000
Contoh 2:
Seandainya seorang pengusaha pakaian akan memulai usahanya, langkah pertama yang
dilakukan adalah membeli kapas dari para petani dengan harga Rp300,00. Pengusaha pabrik
akan mengolah kapas menjadi benang dengan biaya Rp400,00. Para pedagang akan menjual
benang kepada pabrik tekstil untuk diolah menjadi kain dengan biaya Rp600,00. Kain tersebut
masuk ke pabrik garmen untuk diproduksi menjadi pakaian jadi dengan biaya sebesar
Rp800,00. Seterusnya, pakaian jadi tersebut dijual kepada pedagang di pasar dengan harga
Rp1.000,00. Ilustrasi di atas terlihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan Nilai Tambah
No Sektor Produksi Nilai Output Nilai Input Nilai Tambah
1 Pertanian (kapas) Rp300,00 0 Rp300,00
2 Pabrik benang Rp400,00 Rp300,00 Rp100,00
3 Pabrik tekstil Rp600,00 Rp400,00 Rp200,00
4 Industri garmen Rp800,00 Rp600,00 Rp200,00
5 Perdagangan (pakaian jadi) Rp1.000,00 Rp800,00 Rp200,00
Jumlah Nilai Tambah Rp1.000,00
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Berdasarkan metode pendekatan pendapatan, besarnya pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama satu
tahun. Pendapatan dari faktor produksi meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan
laba.
1) Upah/gaji sebagai penerimaan bagi tenaga tenaga kerja.
2) Sewa sebagai penerimaan pagi pemilik property.
3) Bunga sebagai penerima bagi pemilik modal.
4) Laba sebagai imbalan atas kerjanya sebagai pengusaha yang di dalamnya termasuk
deviden.
secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan sebagai
berikut:
Y = w + r +i + P
EKONOMI KELAS XI | 7