Page 173 - LKPD Ekonomi Kelas XI Semester 1
P. 173
Kegiatan Diskusi
Bacalah artikel di bawah ini
Kebijakan Fiskal dalam Menghadapi Ancaman Resesi
Sejarah perkembangan makroekonomi dapat ditelusuri dari ekonom Inggris terkenal John
Maynard Keynes dalam bukunya “General Theory of Employment, Interest, and Money”.Depresi
ekonomi tahun 1929 menunjukkan bahwa ekonomi pasar bebas bukanlah suatu sistem yang dapat
mengoreksi dirinya tetapi perlu ada tangan-tangan terlihat dari pemerintah untuk membantu
mengembalikan ekonomi ke level sebelumnya.
Ide dasar mazhab Keynesian adalah meningkatkan defisit anggaran negara untuk
mendorong konsumsi dan investasi lebih tinggi sehingga mampu mengeluarkan ekonomi suatu
negara dari resesi. Ide tersebut berhasil mengembalikan ekonomi Amerika dan dunia saat itu dari
depresi ekonomi. Namun, defisit APBN yang terus menerus tanpa ada peningkatan produktivitas
ekonomi justru menjebak ekonomi suatu negara dalam kondisi stagflasi atau kondisi di mana inflasi
tinggi diikuti kontraksi ekonomi.
Kebijakan fiskal yang ekspansif dengan defisit anggaran yang tinggi terbukti gagal dan
memperparah inflasi di AS tahun 1970-an, sebagaimana kritik Milton Friedman.
Kritik Friedman telah mengubah cara berpikir ekonom dalam melihat krisis serta kebijakan fiscal
apa yang tepat untuk menghadapi krisis. Mazhab monetaris menganggap kontrol terhadap uang
beredar harus benar-benar diperhatikan agar inflasi tetap terkendali. Inflasi yang terkendali
merupakan kondisi ideal bagi ekonomi untuk tumbuh secara sehat. Krisis Covid-19 tidak hanya
menyebabkan permintaan ratarata masyarakat turun tetapi juga merusak supply chain dunia akibat
kebijakan lockdown di sejumlah negara.
Dalam jangka pendek kita melihat bahwa inflasi barang-barang konsumsi yang diukur
dengan consumer price index (CPI) menurun. Namun pertanyaan besarnya, apakah inflasi dalam
jangka menengah bisa tetap rendah, mengingat banyak petani yang mengalami kebangkrutan atau
rugi akibat lockdown. Jika berkaca pada resesi terakhir tahun 2008, kita bisa mengambil pelajaran
bahwa harga pangan dunia yang diukur dari FAO price Index naik 63% tiga tahun setelah krisis.
Kenaikan harga pangan akan menyulitkan negara berkembang khususnya Indonesia untuk
menurunkan angka kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengingat 30% dari
konsumsi rumah tangga Indonesia dalam pembentukan produk domestic bruto (PDB) masih
diperuntukkan belanja bahan makanan. Indonesia memang terancam mengalami resesi tahun ini
jika pertumbuhan ekonomi kembali terkontraksi pada triwulan III-2020.
Peluangnya cukup besar mengingat Indonesia di triwulan kedua mengalami kontraksi
ekonomi 5,32% (yoy). Kebijakan fiskal merupakan salah satu instrument penting untuk mengatasi
krisis kali ini, mengingat kebijakan moneter memiliki keterbatasan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi dalam waktu singkat. Dalam kondisi ini, pemerintah harus hadir agar
proses recovery lebih cepat dan Indonesia tidak terjerumus ke dalam resesi. Pemerintah condong
EKONOMI KELAS XI | 169