Page 60 - LKPD Ekonomi Kelas XI Semester 1
P. 60
Kegiatan Diskusi
Bacalah artikel di bawah ini !
Warga di Sekitar Proyek BCW Kehabisan Air
Bandung, Kompas - Warga RW 04 dan RW 08 Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung,
Kota Bandung, mengeluhkan proyek pembangunan terpadu Braga City Walk yang menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan. Warga yang menempati lahan di samping proyek tersebut kini
mulai kehabisan air sejak pembangunan proyek tersebut dilaksanakan.
Ketua RW 08 Kelurahan Braga, Toni Sambas, Kamis (21/10), mengatakan, kekeringan air mulai
dirasakan warganya sejak pengeboran tanah pada pengerjaan proyek Braga City Walk (BCW).
Adapun janji PT Bangun Mitra Mandiri (BMM) selaku pengembang BCW untuk membangun
jaringan air sampai sekarang belum terealisasi.
Toni mengatakan, "PT BMM sebelumnya menjanjikan kepada warga RW 08 untuk membangun
jaringan air sebagai kompensasi jika terjadi kekurangan air di lahan warga. Tetapi, ketika proyek
dilaksanakan, jaringan itu tidak juga dibangun."
"PT BMM berjanji untuk membangun jaringan air dari sumur artesis ke sumur-sumur warga.
Tetapi sampai saat ini tanda-tanda pembangunan belum terlihat. Padahal, air sumur warga
semakin habis sejak proyek BCW dilaksanakan," ungkap Toni.
Toni menambahkan, kesulitan air terutama dirasakan warga RT 04 dan RT 05 yang memiliki
jumlah penduduk 508 orang dan lokasinya berbatasan langsung dengan lahan proyek.
Persoalan lingkungan juga dikeluhkan sejumlah warga di RW 04. Polusi debu dan kebisingan
sangat dirasakan oleh warga. Pihak pengembang tidak pernah melakukan sosialisasi tentang
dampak lingkungan akibat pembangunan proyek itu.
Keresahan warga RW 04 itu disampaikan kepada Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota
Bandung, Kamis kemarin.
Mereka mengaku kecewa karena pemerintah terkesan membiarkan pembangunan dilaksanakan
tanpa memperhitungkan dampak lingkungan.
"Apa pemerintah pernah memikirkan kesulitan yang akan dirasakan warga akibat pembangunan
BCW. Pihak pengembang tidak pernah mengajak warga untuk berunding soal dampak
lingkungan," ujar Tonny Rustandi, salah seorang warga
EKONOMI KELAS XI | 56