Page 25 - BAHAN AJAR PAI KELAS 4 SEMESTER GENAP
P. 25
Tahun kelahiran nabi Muhammad Saw disebut tahun gajah karena pada saat itu bertepatan
dengan datangnya pasukkan gajah yang dipimpin oleh raja Abrahah dari Yaman. Mereka datang ke
Mekkah dengan maksud untuk menghancurkan Ka’bah. Sebelum cita-cita mereka tercapai, mereka
dihancurkan terlebih dahulu oleh Alla Swt. dengan mengutus segerombolan burung (burung ababil)
yang membawa batu panas.
Ketika berumur masih kecil nabi Muhammad dititipkan kepada Halimatusa’diyah sampai
berusia lima tahun. Setelah berusia enam tahun di ajak berziarah kemakam ayahnya di Madinah
lalu ibunya meninggal dan beliau dirawat oleh kakeknya Abdul Muthalib dan setelah kakeknya
meninggal dirawat oleh pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun nabi Muhammad ikut berdagang
ke Syam, dalam perjalananya bertemu dengan seorang pendeta bernama Buhaira, beliau melihat
pada diri nabi Muhammad Saw ada tanda-tanda kenabian, pendeta tersebut menyuruh Abu Thalib
pulang khawtir nabi Muhammad Saw di aniaya oleh orang-orang Yahudi dan musyrik. Ketika
berusia 40 tahun merenung di gua Hira mendapat wahyu pertama dari Allah Swt. Salah satu pesan
nabi Muhammad Saw. yang sangat berharga pada haji wada` (ibadah haji yang terakhir dilakukan
oleh Rasulullah yaitu ”Kutinggalkan kepadamu dua perkara jika kamu tetap berpegang teguh
kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah (al-Qur`an) dan sunah
Rasulullah (al-Hadits).
Nabi Muhammad mendapat gelar al Amin artinya dapat dipercaya. Nabi Muhammad saw.
selalu melakukan perbuatan dengan percaya diri. Pantaslah hasilnya sukses dan berhasil. Kita perlu
meneladani nabi Muhammad saw. dalam melakukan pekerjaan. Salah satu kunci kesuksesan dalam
melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan, adalah mengerjakannya dengan percaya diri.
Seseorang yang ingin menyeberangi sungai menggunakan seutas tali, akan berhasil
melakukannya jika ia tahu dirinya mampu melakukannya. Bentuk keyakinan akan kemampuan diri
misalnya tenaganya kuat, tidak takut melihat ketinggian, dan lain lain. Akan tetapi jika seseorang
ragu akan kemampuannya, juga mudah takut melihat arus sungai dari ketinggian, ia akan melakukan
pekerjaan itu dengan ragu-ragu. Bahkan karena tidak mengenali dirinya yang sebenarnya atau ia
penakut, maka ia bisa tercebur ke sungai. Setiap kali seseorang hendak mengerjakan sesuatu, maka
ia harus memilih melakukannya dengan percaya diri atau meninggalkannya sama sekali. Jika ia
memilih mengerjakan berarti ia tahu dirinya mampu mengerjakan. Namun jika ia ragu-ragu mampu
ataukah tidak, maka lebih baik ia meninggalkannya. Agar seseorang memiliki sikap dan mental
percaya diri, Islam telah menunjukkan beberapa caranya.
a. Bertawakal kepada Allah Swt. Jika seseorang akan mengerjakan sesuatu maka hendaknya
bertawakal
b. Jangan ragu-ragu
c. Jangan malu mengerjakan kebaikan
21
BAHAN AJAR KLS V_SMT 2_KKG PAI SD KEC.TAPOS