Page 12 - e-modul berbasis SSI
P. 12
Tabel 1. Perbedaan Larutan Asam, Basa dan Netral
No Larutan asam Larutan basa Larutan netral
1 Rasanya asam Rasanya pahit Rasanya bervariasi
2 Merubah lakmus biru Merubah lakmus merah Tidak merubah warna
menjadi merah menjadi biru kertas lakmus
3 [H ] > [OH ] [H ] < [OH ] [H ] = [OH ]
-
+
-
+
-
+
4 Terurai menjadi ion H Terurai menjadi ion Terurai menjadi [H ]
+
+
dan ion negative sisa positif logam dan ion dan [OH ]
-
asam OH
-
5 Bersifat korosif. Contoh: Bersifat melarutkan Tidak bersifat korosif.
cuka, air aki, HCl, HNO3 kulit (kaustik). Contoh: Contoh: NaCI, alcohol,
air sabun, air kapur, air urea.
abu.
Indikator Asam dan Basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa digunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami.
a. Indikator buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang
terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan
pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan
larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus
sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru
di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lamus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein
merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH ). Kertas lakmus
-
merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru,
tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi
merah.
6
Modul ajar IPA – Perubahan Zat