Page 92 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 92

Uraian Materi
                        A.  Pengertian Khalifah
                                  Khalifah (bahasa Arab: ةفيلخ ;    َkhalīfah) adalah gelar yang diberikan

                           untuk  penerus Nabi  Muhammad dalam kepemimpinan umat Islam.  Wilayah

                           kewenangan khalifah disebut kekhalifahan atau Khilafah (bahasa Arab: ةفلاخ ;
                              َkhilāfah).  Gelar  lain  yang  juga  melekat  dengan  khalifah  adalah  amīr

                           aLmu'minīn (نينمؤملا ريمأ (atau "pemimpin orang-orang yang beriman", meski

                           pada keberjalanannya, gelar ini juga disandang oleh pemimpin Muslim selain
                           khalifah.

                                  Sepanjang sejarahnya, peran khalifah dan bentuk kekhalifahan memiliki
                           beragam corak yang sangat dipengaruhi keadaan politik dan keagamaan di masa

                           tersebut.  Dilihat  dari  latar  belakang  khalifah,  kekhalifahan  dibagi  ke  dalam
                           empat  periode:  Kekhalifahan  Rasyidin  (632–  661),  Kekhalifahan  Umayyah

                           (661–  750),  Kekhalifahan  Abbasiyah  (750–  1258  dan  1261–1517),  dan

                           Kekhalifahan Utsmaniyah (1517–1924).
                                  Kekhalifahan dimulai seiring diangkatnya Abu Bakar sebagai pemimpin

                           umat Islam tepat setelah meninggalnya Nabi Muhammad pada tahun 632. Abu
                           Bakar dan tiga penerusnya, semuanya sahabat Nabi dan memiliki hubungan

                           kekerabatan  dengan  Nabi  Muhammad,  dikelompokkan  sebagai  Khulafaur
                           Rasyidin atau Kekhalifahan Rasyidin. Pemilihan keempat khalifah pertama ini

                           didasarkan  melalui  musyawarah  dan  kepantasan  pribadi  calon  sehingga

                           Kekhalifah Rasyidin kerap dipandang sebagai bentuk awal demokrasi Islam.
                                  Al-Mawardi       dalam     karyanya     Al-Ahkam       al-Sulthaniyah

                           menggunakanya  secara  bergantian.  Tapi  istilah  khilafah  dan  imamah,  lebih
                           populer  pemakainnya  dalam  berbagai  literatur  ulama  fiqih  daripada  istilah

                           imarah.  Muhammad  Rasyid  Ridha  juga  memberikan  pengertian  yang  sama

                           kepada  kata  khilafat,imamat,  imarat,  yaitu  suatu  pemerintahan  untuk
                           menegakkan  agama  dan  urusan  dunia.9  Dalam  uraian  di  atas  tampak,  kata

                           khilafat yang berakar pada kata khalafa, mengalami perkembangan arti dari arti
                           asli  kepada  arti  lain  yaitu  pemerintahan.  Demikian  pula  istilah  imamat.

                           Perkembangan ini tidak lepas dari penyebutan istilah-istilah itu dalam sejarah





                                                              88
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97