Page 17 - E- Modul Pewarisan Sifat
P. 17

guanin (G), sitosin (C) dan urasil (U) merupakan empat basa yang dimiliki oleh
                                      RNA.  Molekul  kimia  RNA  bersifat  lebih  labih  dibandingkan  dengan  DNA

                                      karena adanya gugus hidroksil pada 3’C ribosa. Akibatnya, RNA dapat dipisah

                                      menjadi  mononukleotida  dengan  larutan  alkali.  RNA  adalah  polinukleotida
                                      panjang sama seperti DNA, dapat berupa untaian ganda ataupun untaian tunggal,

                                      baik  linear  ataupun  sirkular.  RNA  seperti  protein,  namun  tidak  seperti  DNA
                                      yang dapat mengkatalisasi reaksi biologis. Molekul RNA yang memiliki fungsi
                                      seperti enzim protein terdapat dalam ribozim.


                                             RNA  umunya  berupa  untaian  tunggal  dan  membentuk  berbagai

                                      konformasi.  RNA  dapat  berfungsi  secara  spesifik  didalam  sel  karena  adanya

                                      perbedaan ukuran dan konformasi dari berbagai jenis RNA. Untai tunggal RNA
                                      memiliki  struktur  sekunder  yang  sederhana  yang  dibentuk  oleh  pasangan  basa

                                      komplemeter.  Masing-masing  pasangan  basa  yang  terdiri  dari  5-10  nukleotida
                                      membentuk “Hairpins”, sedangkan “steamloops” dipisahkan oleh >10 pasangan

                                      basa  hingga  ratusan  nukleotida.  Lipatan  sederhana  ini  bekerja  sama  dalam

                                      membentuk struktur tersier yang lebih rumit, yang salah satunya disebut dengan
                                      “pseudoknot”.

                                             Berdasarkan pada urutan (seperti koding dan non-koding RNA), struktur
                                      (RNA messenger dan transfer), fungsi (regulasi dan non-regulasi RNA), spasial

                                      (inti dan ekstra-inti RNA, sel dan jaringan spesifik RNA) dan temporal (ekspresi

                                      RNA  pada  tahap  perkembangan  yang  berbeda)  RNA  dapat  dibedakan  menjadi
                                      beberapa kategori, yaitu RNA messenger (mRNA) yang memiliki fungsi untuk

                                      membawa  pesan  genetik  dari  DNA.  Small  nuclear  RNA  (snRNA)  memiliki
                                      fungsi  utama  untuk  memproses  pre-messenger  RNA  (hnRNA)  pada  nucleus.

                                      Small nucleolar RNA (snoRNA) memiliki fungsi dalam pengaturan biogenesis
                                      RNA serta mengatur modifikasi  kimia pada ribosomal RNA (rRNA) serta gen

                                      RNA  lainnya  (tRNA  dan  snRNA)  namun  tidak  dapat  mentermahkan  menjadi

                                      protein.  MicroRNAs  (miRNA)  berfungsi  mengatur  ekspresi  gen  pada  tingkat
                                      pasca transkripsi, baik dengan melalui pembelahan endonukleolitik atau dengan

                                      penghambatan  translasi  (Carrington  and  Ambros,  2003;  Jones-Rhoades  and
                                      Bartel,2004  dalam  Annisa  &  Hafzari,  2020).Short  interfering  RNA  (siRNA)

                                      dapat  membungkam  mRNA  baik  dengan  cara  memicu  pemotongan

                                      endonuklease, ataupun dengan cara memulai represi translasi atau mempercepat






                                                                                                           10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22