Page 38 - MATERI ASAM BASA (1)
P. 38

2.  Fungsi Larutan Penyangga

                                Larutan  penyangga  banyak  digunakan  dalam  analisis  kimia,  biokimia  dan

                        mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada  proses

                        seperti  fotografi,  electroplating  (penyepuhan),  pembuatan  bir,  penyamakan  kulit,
                        sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah.

                                Di dalam tubuh makhluk hidup juga terdapat larutan penyangga yang sangat
                        berperan  penting.  Dalam  keadaan  normal,  pH  darah  manusia  yaitu  7,4.  pH  darah

                        tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik di atas 7,8 karena akan berakibat fatal
                        bagi  tubuh.  pH  darah  dipertahankan  pada  7,4  oleh  larutan  penyangga  karbonat-

                        bikarbonat (H2CO3/HCO3−) dengan menjaga perbandingan konsentrasi [H2CO3] :

                        [HCO3−] sama dengan 1 : 20. Selain itu, dalam cairan intra sel juga terdapat larutan
                        penyangga  dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat  (H2PO4−/HPO42−).  Larutan

                        penyangga  H2PO4−/HPO42−  juga  terdapat  dalam  air  ludah,  yang  berfungsi  untuk

                        menjaga  pH  mulut  sekitar  6,8  dengan  menetralisir  asam  yang  dihasilkan  dari
                        fermentasi sisa-sisa makanan yang dapat merusak gigi.


                        3.  Komponen Larutan Penyangga

                        a.  Larutan penyangga asam

                                Larutan  buffer  asam  mempertahankan  pH  pada  suasana  asam  (pH  <  7).

                        Larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya
                        (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:

                        1)  mencampurkan asam  lemah (HA) dengan garam  basa konjugasinya (LA,  yang

                            dapat terionisasi menghasilkan ion A−)
                        2)  mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat

                            sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.





                                                                28
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43