Page 82 - MODUL ELEKTRONIK CAHAYA DAN ALAT OPTIK
P. 82
yang masuk sehingga terbentuk bayangan yang nyata, terbalik,
dan diperkecil.
2) Diafragma
Diafragma merupakan bagian kamera berupa celah yang
berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera
dengan cara mengubah ukuran celah diafragma. Jika cahaya
terlalu terang maka celah diafragma dibuat kecil, sebaliknya jika
cahaya redup maka diafragma dibuka lebar.
3) Film
Cahaya dari benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke
film dan membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.
Untuk memperoleh foto yang jelas dan tajam maka kamera harus
difokuskan dengan cara mengubah kedudukan lensa terhadap
benda sesuai dengan jarak benda yang akan difoto. Pelat film
berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar
negatif atau gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya
dan tembus pandang. Pelat film menggunakan pelat seluloid yang
dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan
negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk
menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto.
Kertas foto merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis
kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang
ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif
4) Prisma
Prisma digunakan untuk membelokkan cahaya sehingga dapat
berputar mengelilingi bagian dalam kamera agar pengguna atau
fotografer dapat melihat gambar aktual yang akan diambilnya
melalui lensa kamera.
5) Shutter
Shutter atau penutup merupakan komponen yang
memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu yang
singkat. Apabila ingin memperoleh hasil gambar yang bagus, lensa
dapat digeser maju mundur sampai terbentuk bayangan yang
paling jelas dengan jarak yang tepat kemudian klik tombol shutter
untuk mengambil gambar.
6) Aperture
Aperture berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diafragma.
70