Page 31 - Buku Panduan 2
P. 31
j. Apabila terdapat mahasiswa/peserta ujian yang namanya
tidak tercantum dalam presensi ujian, maka yang
bersangkutan harus segera melaporkan pada panitia ujian
yang ada di ruang piket dengan membawa bukti KRP yang
sudah disahkan. Selanjutnya, apabila diperbolehkan yang
bersangkutan menempati ruang ujian yang telah ditentukan
oleh petugas.
k. Peserta yang tidak membawa KRP ujian harus meminta surat
ijin di bagian piket ujian.
l. Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian oleh karena
sakit, salah satu anggota keluarga meninggal atau alasan lain
yang disebabkan oleh terjadinya musibah diperbolehkan
mengikuti ujian susulan. (Lihat ketentuan ujian susulan).
m. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi ketentuan-ketentuan di
atas akan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan untuk
mengikuti ujian.
2.5.7 Ketentuan Ujian Susulan
Ujian susulan merupakan salah satu evaluasi
pembelajaran kepada mahasiswa yang tidak dapat mengikuti UTS
atau UAS karena sebab berhalangan khusus, yaitu:
a. Sakit dan menjalani rawat inap yang dikuatkan dengan surat
keterangan dokter dari Rumah sakit tempat yang
bersangkutan dirawat.
b. Orangtua dan atau saudara kandung meninggal.
c. Mengemban tugas Universitas dalam kancah lokal,
nasional, regional, atau internasional, dengan surat
keterangan yang disahkan/diketahui oleh Dekan untuk
penugasan tingkat lokal dan oleh Wakil Rektor untuk
penugasan tingkat nasional, regional, dan internasional.
Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja setelah masa ujian berakhir. Untuk dapat mengikuti ujian
susulan mahasiswa harus melakukan pendaftaran di Loket
25