Page 27 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 27
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU)
memberikan kontribusi 0,20% terhadap pertumbuhan ekonomi 2020. Program tersebut
diberikan untuk 12.265.437 orang dari target awal 15 juta tenaga kerja dengan anggaran Rp
29,4 triliun. Namun ada sejumlah orang yang tidak sesuai dengan persyaratan yang diberikan
oleh pemerintah.
PROGRAM BSU BERIKAN SUMBANGSIH 0,20% UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI
JAKARTA, - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan program Bantuan Subsidi
Upah (BSU) memberikan kontribusi 0,20% terhadap pertumbuhan ekonomi 2020. Program
tersebut diberikan untuk 12.265.437 orang dari target awal 15 juta tenaga kerja dengan
anggaran Rp 29,4 triliun. Namun ada sejumlah orang yang tidak sesuai dengan persyaratan yang
diberikan oleh pemerintah.
"Hasil penghitungan kualitatif yang dilakukan Puslitbang Kemnaker menunjukan bahwa program
BSU ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi 0,20%," ucap Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR pada Senin (15/3).
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 yang menyasar sektor ketenagakerjaan telah
melibatkan total 32.421.400 orang. Program tersebut terdiri dari BSU untuk sebanyak 12.265.437
tenaga kerja, Kartu Prakerja (5.509.055), bantuan produktif usaha mikro (12 juta), dan padat
karya Kementerian/Lembaga (2.6464.948).
Ida mengatakan meskipun program BSU tidak dilanjutkan di tahun 2021 ini tetapi program PEN
untuk sektor ketenagakerjaan tetap berjalan. Mengenai kelanjutan program BSU di tahun 2021
ini pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K) tentang efektivitas program tersebut.
"BSU memang sampai sekarang tidak dialokasikan di (APBN) 2021, tetapi kami akan tunggu hasil
evaluasi TNP2K yang melihat efektifitas BSU terhadap konsumsi masyarakat. Hal Ini sedang
dilakukan, bisa saja hasil rekomendasi TNP2K memungkinakn dilanjutkan kembali," ucap Ida.
Pada tahun 2020 pihak Kemnaker juga menjalankan 10 program untuk memulihkan sektor
ketenagakerjaan akibat Covid -19 tersebut yakni pelatihan vokasi dengan metode blended
training yang melibatkan 121.049 orang, pemagangan di industri (19.475), pelatihan
peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja (11.346), sertifikasi kompetensi (749.307),
penempatan tenaga kerja dalam negeri (836.181), penempatan tenaga kerja di luar negeri
(112.700), pelatihan wirausaha baru (212.260), inkubasi bisnis (4.080), padat karya (106.014),
dan gerakan pekerja sehat (24.000).
"Total Kemnaker telah menyasar sebanyak 2.196.412 orang untuk penanganan dampak Covid -
19 ini, " ujar Ida.
Upaya pemerintah dalam memitigasi dampak pandemi Covid -19 di sektor ketenagakerjaan, baik
dari program yang ada di Kemnaker maupun dukungan PEN telah menyasar pada 34.617.852
orang. "Capaian ini sudah melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid -19 yang disurvei oleh
BPS mencapai 29,12 juta orang," tutur Ida.
Menaker mengatakan 29,12 juta orang usia kerja yang terdampak Covid -19 itu berasal dari
pengangguran karena Covid -19 sebanyak 2,56 juta, orang bukan angkatan kerja (BAK) karena
Covid -19 (0,76 juta), sementara tak bekerja karena Covid -19 (1,77 juta), dan bekerja dengan
pengurangan jam kerja ( shorten hours ) karena Covid -19 (24,03 juta).
26