Page 8 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 MARET 2021
P. 8

EFEKTIF TEKAN ANGKA COVID

              Palmerah, Warta Kota

              Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim pelarangan Aparatur Sipil Negara
              (ASN), termasuk pegawai BUMN hingga TNI/Polri untuk tidak ke luar kota selama libur panjang
              ternyata cukup efektif menekan peningkatan kasus Covid-19.

              Doni menegaskan berkaca pada pengalaman selama pandemi ini, tidak adanya pelarangan untuk
              bepergian selama libur panjang berimbas pada lonjakan jumlah kasus Covid-19.
              "Strategi terakhir, melarang para pegawai pemerintah yaitu ASN BUMN dan juga Polri/TNI untuk
              tidak bepergian ke luar kota. Ini ternyata sangat efektif," ujar Doni, dalam Rapat Kerja dengan
              Komisi  IX  DPR  RI,  di  Ruang  Rapat  Komisi  IX,  Kompleks  Parlemen,  Senayan,  Jakarta,  Senin
              (15/3).
              Doni menyatakan dirinya juga sudah berkoordinasi dan meminta pengurus Kamar Dagang dan
              Industri  Indonesia  (Kadin)  dan  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  untuk  mengimbau
              karyawan swasta tidak bepergian ke luar kota. "Maka yang kita lakukan adalah pembatasan,"
              kata Doni.

              Kepala  BNPB  itu  juga  menegaskan  kasus  aktif  Covid-19,  angka  kematian  dokter  dan tenaga
              kesehatan berangsur menurun pasca PPKM mikro diterapkan. Karenanya Doni mengharapkah
              strategi PPKM mikro hingga pembatasan ketika libur panjang dapat dijadikan pembelajaran guna
              menekan kasus Covid-19 tersebut.

              "Kita semua harus belajar dari kasus ini. Ketika terjadi libur panjang, maka kasus aktif akan
              sangat meningkat pesat. Ini berdampak pada rumah sakit penuh, dokter dan tenaga kesehatan
              lainnya juga terpapar Covid-19," tandas Doni.
              Kelompok rentan

              Lebih lanjut Doni mengungkap bahwa semakin bertambahnya usia, maka resiko kematian pun
              akan meningkat jika terpapar kasus Covid-19. "Kami laporkan bahwa distribusi kasus Covid-19
              berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur, ini berdasarkan pengalaman kita dari data-data
              yang berhasil dikumpulkan oleh BLC (Bersatu Lawan Covid-19). Jadi terlihat bahwa semakin
              usianya bertambah, maka resiko kematian pun akan semakin tinggi," ujar Doni.

              Menurut data yang ia peroleh, Doni mengatakan kelompok rentan yang mendominasi tingkat
              kematian akibat Covid-19 adalah pasien Covid-19 lansia dan pasien dengan penyakit penyerta
              alias komorbid. Bahkan Doni menyebut pasien dengan penyakit penyerta lebih dari satu akan
              menambahkan lagi resiko kematian bagi yang bersangkutan.

              "Risiko kelompok rentan ini, terutama mereka yang memiliki komorbid, yaitu penyakit ginjal,
              penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan penyakit imun. Mereka yang memiliki komorbid lebih
              dari  satu  kasus,  maka  angka  kematian  pun  sangat  tinggi,"  jelasnya.  Oleh  karena  itu,  Doni
              menegaskan pihaknya akan berusaha menyusun strategi untuk melindungi pasien Covid-19 yang
              termasuk kelompok rentan yakni para lansia dan pasien dengan penyakit penyerta.

              "Upaya kita adalah bagaimana menyusun strategi agar kita bisa memberikan perlindungan yang
              lebih optimal kepada kelompok rentan, yaitu mereka yang punya komorbid dan mereka yang
              usia di atas 47 tahun," ungkap Doni. (Tribmmews. com)





                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13