Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JUNI 2021
P. 100

KEPALA BP2MI IMBAU PEKERJA MIGRAN GUNAKAN JALUR RESMI DAN DOKUMEN
              ASLI
              Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memperkirakan
              80 persen pekerja migran ilegal Indonesia yang bekerja menggunakan jasa sindikat dan mafia
              penempatan tenaga kerja, sehingga mendapatkan perlakukan tidak adil dari pemberi kerja di
              luar negeri.

              ".80 persen di antaranya diperkirakan menjadi korban sindikat," katanya di Padang, Senin, usai
              sosialisasi  Undang-Undang  Nomor  18  tahun  2017  tentang  Perlindungan  Tenaga  Migran
              Indonesia.

              Menurutnya,  pekerja  migran  ilegal  itu  tidak  bisa  dilindungi  oleh  negara  karena  negara  tidak
              mengetahui keberadaan mereka. "Bagaimana akan melindungi jika negera tidak tahu?" katanya.

              Meski demikian negara tetap akan memberikan perlindungan bagi pekerja migran ilegal itu jika
              bermasalah dan mengadu ke perwakilan BP2MI di luar negeri.

              "Baiknya negara seperti itu. Meski bekerja secara ilegal di luar negeri, saat kena masalah tetap
              dibantu," katanya Benny menegaskan agar bisa terlindungi secara menyeluruh mulai dari pra
              keberangkatan, bekerja di luar negeri hingga pulang kembali ke Tanah Air maka pekerja migran
              itu harus melalui jalur resmi dan dokumen asli.

              "Kalau terdata, kita bisa pantau," katanya.
              Gubernur  Sumbar  Mahyeldi  mengatakan peluang  untuk  bisa bekerja  di  luar  negeri  itu  harus
              diambil oleh daerah.

              Ia  mengatakan  Indonesia,  termasuk  Sumbar,  mengalami  bonus  demografi  dengan  jumlah
              tenaga kerja yang banyak. Bonus demografi itu bisa menjadi bencana sosial jika tidak disalurkan
              dengan baik.

              Salah satu penyalurannya adalah dengan menjadi pekerja migran di luar negeri.

              "Negara-negara di Eropa juga negara maju di Asia seperti Jepang dan Korea sekarang lebih
              banyak orang tua dibandingkan usia pekerja. Mereka membutuhkan banyak tenaga kerja dari
              luar  untuk  merawat  lansia.  Ini  adalah  peluang.  Apalagi  gajinya  bisa  sampai  belasan  bahkan
              puluhan juta," katanya.




























                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105