Page 213 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 213

KEMNAKER TERUS BERUPAYA BENDUNG POTENSI PHK DALAM MASA PPKM
              DARURAT
              JAKARTA  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  terus  berupaya  agar  tidak  terjadi
              Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
              (PPKM) Darurat. PPKM Darurat ini memang memiliki efek bagi kelangsungan usaha setidaknya
              karena perusahaan atau pabrik tidak beroperasi secara maksimal, terutama perusahaan atau
              industri  yang  masuk  kategori  esensial  dan  non-esensial,  sehingga  akan  berpengaruh  pada
              kekuatan finansial perusahaan.

              "Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Ketenagkerjaan di seluruh Indonesia, dan hingga hari
              ini belum mendapatkan data resmi dan valid dari Dinas Ketenagakerjaan di daerah, terutama
              yang wilayahnya menerapkan PPKM Darurat, terkait adanya PHK," ujar Dirjen PHI dan Jamsos
              Kemnaker, Indah Putri Anggoro, dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (16/7).

              Kemnaker  telah  dan  akan  terus  melakukan  upaya  pembinaan  dan  pendampingan  dalam
              mencegah PHK di masa PPKM Darurat ini, seperti melakukan Rapat Koordinasi Nasional dengan
              Kepala Dinas Tenaga Kerja seluruh wilayah Jawa dan Bali, serta dengan Mediator Hubungan
              Industrial  dan  Pengawas  Ketenagakerjaan,  agar  melakukan  pembinaan  dan  pendampingan
              terhadap para pengusaha dan pekerja yang saat ini sedang terkena dampak PPKM darurat. Putri
              mengatakan,  kesulitan  apapun  yang  dialami  perusahaan,  pihaknya  selalu  mendorong  agar
              dilakukan dialog bipartit antara pekerja dan pengusaha untuk mendiskusikannya dengan baik
              dan bijak agar terwujud kesepakatan kedua belah pihak.

              "Kemnaker beserta jajaran Kepala Dinas, Mediator Hubungan Industrial di seluruh Indonesia siap
              memberikan pendampingan terhadap pengusaha dan pekerja dalam ini diwakili serikat pekerja
              untuk mencapai win win solution," kata Putri.

              Adapun upaya yang dilakukan Kemnaker dari sisi regulasi yaitu menerbitkan Permenaker No. 2
              Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam masa
              pandemi  COVID-19.  Dalam  Permenaker  ini,  perusahaan  industri  padat  karya  tertentu  yang
              terdampak pandemi COVID-19 dapat melakukan penyesuaian besaran dan cara pembayaran
              upah pekerja/buruh berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh.

              "Selain itu Ibu Menteri Ketenagakerjaan juga telah menerbitkan Surat Edaran No.3 tahun 2020
              yang diantaranya memuat pedoman yang terkait dengan pengupahan," ujarnya.
              Sebelumnya  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengatakan
              pelaksanaan  PPKM  Darurat  diharapkan  tidak  membuat  perusahaan  melakukan  PHK.  Sektor
              esensial  tetap  beroperasi  dalam  aturan  PPKM  darurat.  Sementara  sektor  non  esensial  tetap
              mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Kalau ada yang melakukan PHK hanya karena PPKM
              darurat menurut pemerintah ini bukan sesuatu hal yang 'pada tempatnya," kata Airlangga.

              Pemerintah telah memberikan banyak fasilitas untuk dunia usaha. Termasuk kemudahan dari
              segi perbankan untuk UMKM misalnya dengan subsidi bunga misalnya 3%. "Sehingga kalau ada
              kasus PHK kita harus melihat kasus per kasus, tidak digeneralisir," kata Airlangga.

              Editor : Fajar Widhi (fajar_widhi@investor.co.id).











                                                           212
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218