Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 211

"Kami menyadari bahwa PPKM Darurat ini berat bagi kelangsungan usaha, tapi kami tidak bosan
              meminta perusahaan agar sebisa mungkin menghindari melakukan PHK," kata Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemenaker Indah Putri Anggoro, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (16/7/2021).

              Putri menyatakan PPKM Darurat ini memang memiliki efek bagi kelangsungan usaha. Pasalnya,
              perusahaan atau pabrik tidak beroperasi secara maksimal, terutama perusahaan atau industri
              yang  masuk  kategori  esensial  dan  non-esensial  sehingga  akan  berpengaruh  pada  kekuatan
              finansial perusahaan.

              "Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Ketenagerjaan di seluruh Indonesia, dan hingga hari ini
              belum mendapatkan data resmi dan valid dari Dinas Ketenagakerjaan di daerah, terutama yang
              wilayahnya menerapkan PPKM Darurat, terkait adanya PHK," ucapnya.

              Ia  mengungkapkan  Kemenaker  telah  dan  akan  terus  melakukan  upaya  pembinaan  dan
              pendampingan dalam mencegah PHK di masa PPKM Darurat ini.

              Sejumlah upaya yang dilakukan antara lain melakukan Rapat Koordinasi Nasional dengan Kepala
              Dinas  Tenaga  Kerja  seluruh  wilayah  Jawa  dan  Bali,  serta  rapat  dengan  Mediator  Hubungan
              Industrial  dan  Pengawas  Ketenagakerjaan  agar  melakukan  pembinaan  dan  pendampingan
              terhadap para pengusaha dan pekerja yang terkena dampak PPKM Darurat.

              Menurutnya,  kesulitan  apapun  yang  dialami  perusahaan,  Kemenaker  selalu  mendorong  agar
              dilakukan dialog bipartit antara pekerja dan pengusaha untuk mendiskusikannya dengan baik
              dan bijak agar terwujud kesepakatan kedua belah pihak.

              "Kemenaker beserta jajaran Kepala Dinas, Mediator Hubungan Industrial di seluruh Indonesia
              siap  memberikan  pendampingan  terhadap  pengusaha  dan  pekerja  dalam  ini  diwakili  serikat
              pekerja untuk mencapai win win solution," ucapnya.

              Adapun upaya yang dilakukan Kemenaker dari sisi regulasi yaitu menerbitkan Permenaker No. 2
              Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam masa
              pandemi COVID-19.

              Menurutnya, dalam Pemernaker ini, perusahaan industri padat karya tertentu yang terdampak
              pandemi  Covid-19  dapat  melakukan  penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  upah
              pekerja/buruh berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja/buruh.

              "Selain itu Ibu Menteri Ketenagakerjaan juga telah menerbitkan Surat Edaran No.3 tahun 2020
              yang di antaranya memuat pedoman yang terkait dengan pengupahan," ujarnya.


























                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216