Page 339 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 339

Rencana aksi serentak  di berbagai kota dan kabupaten itu merupakan upaya terakhir buruh
              untuk menjegal RUU Cipta Kerja agar tidak disahkan. "Kami akan menjalani protokol kesehatan
              saat unjuk rasa," ujar Roy sebagai upaya agar tidak dibubarkan aparat saat kegiatan.

              Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Banten  telah  mengantisipasi  dengan
              mengimbau para buruh dari seluruh serikat pekerja di Banten membatalkan aksi mogok kerja di
              Jakarta.

              Imbauan tersebut disampaikan secara tertulis kepada seluruh serikat pekerja di Banten menyusul
              adanya rencana aksi mogok kerja secara nasional mulai tanggal 6-8 Oktober 2020.

              Imbauan membatalkan aksi mogok kerja tersebut dilakukan karena pertimbangan bahwa kondisi
              perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19. Tidak
              hanya itu, Pemprov Banten melalui Disnakertans meminta para buruh untuk mempertimbangkan
              dampak munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di tengah kalangan para buruh.

              Kabid Hubungan Industrial Disnakertrans Banten Erwin Syafrudin mengatakan kepada SP, Senin,
              aksi mogok para buruh tentu akan berdampak terhadap perekonomian khususnya para investor
              dan juga kekhawatiran munculnya klaster baru kasus Covid-19.

              "Aksi mogok kerja itu tidak hanya berdampak terhadap perusahaan di mana para buruh bekerja,
              tetapi juga terhadap diri para buruh itu sendiri," ujar Erwin.

              Erwin menjelaskan, dampak pandemi Covid-19 di Banten telah menyebabkan 73 perusahaan
              yang tutup atau gulung tikar. Tidak hanya itu, sebanyak 18.774 pekerja yang terkena pemutusan
              hubungan kerja (PHK) dan sebanyak 29.589 pekerja yang dirumahkan.

              "Kalau aksi mogok kerja ini dilakukan bisa saja berdampak terjadinya PHK baru.

              Sementara pandemi Covid-19 ini tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir," ujarnya.

              Perusahaan-perusahaan  di  Banten,  lanjut  Erwin,  selama  pandemi  Covid-19  tetap  beroperasi
              dengan  menerapkan  protokol  kesehatan  Covid-19  yakni  pengaturan  sistem  sif  waktu  kerja,
              penyesuaian hari kerja, maksimal mempekerjakan 80% dari total pekerja, dan penerapan K3 di
              perusahaan secara optimal.

              Tak Kerumunan
              Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta para buruh di daerah ini tak mengikuti
              aksi  mogok  nasional.  Ia  menyarankan  agar  para  buruh  menyampaikan  langsung  aspirasinya
              kepada  pihak  dan  lembaga  yang  berwenang  dan  tidak  menggelar  aksi  demonstrasi  yang
              menimbulkan kerumunan.

              "Saya minta tidak mogok, tapi silakan berkomunikasi dengan baik. Apa yang ingin disampaikan
              aspirasinya, sampaikan pada lembaganya. Dengan cara itu menurut saya lebih komunikatif dan
              tidak menimbulkan kerumunan." kata Cianjar, Senin.
              Menurut  Ganjar,  menyampaikan  aspirasi  memang  hak  setiap  warga  negara  dan  tidak  boleh
              dilarang. Namun di tengah pandemi Covid-19, penyampaian aspirasi itu harus mengedepankan
              protokol kesehatan agar tidak membahayakan.

              "Kita ingin semua menjaga kesehatan. Menyampaikan aspirasi kan tidak boleh dice- gah, tapi
              caranya diperbaiki. Mereka bisa datang ke legislatif, ke pemerintah untuk menyampaikan secara
              langsung dengan perwakilannya. Saya kira itu cara yang cukup elegan," tambahnya.





                                                           338
   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344