Page 509 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 509
TULIS SURAT TERBUKA, MENAKER MINTA BURUH TAK MOGOK NASIONAL
Merdeka.com - Menaker Ida Fauziyah menyatakan sejak awal pembahasan RUU Cipta Kerja
telah melakukan dialog dengan semua lapisan terutama kalangan buruh. Hal itu dikatakan Ida
dalam surat terbuka yang ditujukan pada buruh.
"Kepada teman-teman serikat pekerja/serikat buruh. Sejak awal 2020 kita telah mulai berdialog
tentang RUU Cipta Kerja, baik secara formal melalui lembaga Tripartit, maupun secara informal.
Aspirasi kalian sudah kami dengar, sudah kami pahami. Sedapat mungkin aspirasi ini kami
sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang sama kami juga menerima aspirasi dari
berbagai kalangan," kata Ida dalam suratnya, Senin (5/10).
Ida mengaku berusaha di titik tengah yang tidak hanya memihak pekerja, melainkan juga
pengangguran.
"Saya berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi
kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan
kebanggaan. Tidak mudah memang, tetapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
"Saya paham ada di antara teman-teman yang kecewa atau belum puas. Saya menerima dan
mengerti. Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur,"
tambahnya.
Ida meminta buruh memikirkan masak-masak sebelum melakukan mogok massal. Menurutnya,
situasi jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan, untuk berkumpul.
"Pandemi Covid masih tinggi, masih belum ada vaksinnya. Pertimbangkan ulang rencana mogok
itu.
Ida mengklaim sudah banyak permintaan buruh yang diakomodir, oleh karena itu mogok
seharusnya tidak dilakukan.
"Karena sudah banyak yang diakomodir, maka mogok menjadi tidak relevan. Lupakanlah
rencana itu. Jangan ambil risiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di
rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat," tulisnya.
"Saya mengajak kita kembali duduk bareng. Dengan semangat untuk melindungi yang sedang
bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih nganggur. Saya dengan antusias menunggu
kehadiran teman-teman di meja dialog, bukan di jalanan. Saya percaya kita selalu bisa
menemukan jalan tengah yang saling menenangkan. Kita sedang berupaya menyalakan lilin dan
bukan menyalahkan kegelapan.Salam sayang saya kepada keluarga di rumah. Tetaplah sehat,"
ia mengakhiri suratnya.
Bakal Mogok Nasional Tiga puluh dua federasi dan konfederasi serikat buruh siap bergabung
dalam unjuk rasa serempak nasional tanggal 6-8 Oktober 2020, yang diberi nama mogok
nasional. Hal tersebut disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said
Iqbal.
Said Iqbal menyebut mogok nasional ini dilakukan sesuai dengan UU No 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan UU No 21 Tahun 2000 khususnya
Pasal 4 yang menyebutkan, fungsi serikat pekerja salah satunya adalah merencanakan dan
melaksanakan pemogokan.
"Selain itu, dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU No 39 Tahun 1999
tentang HAM dan UU No 12 tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang
Hak-Hak Sipil dan Politik," ujar Said Iqbal dalam keterangannya, Senin (5/10/2020).
508