Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 164

Ringkasan

              Ketentuan Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 dan jadwal pencairannya berbeda dari tahun lalu.
              Pada tahun ini pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan M/6/HK.04/IV/2021
              mewajibkan para pengusaha untuk melakukan pembayaran THR keagamaan 2021 secara penuh
              paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri 1442 Hijriah, tanpa dicicil.



              TIDAK BOLEH DICICIL, THR 2021 WAJIB DIBAYARKAN PALING LAMBAT H-7
              LEBARAN

              BANJARBARU - Ketentuan Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 dan jadwal pencairannya berbeda
              dari  tahun  lalu.  Pada  tahun  ini  pemerintah  melalui  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan
              M/6/HK.04/IV/2021  mewajibkan  para  pengusaha  untuk  melakukan  pembayaran  THR
              keagamaan 2021 secara penuh paling lambat 7 hari sebelum hari raya Idulfitri 1442 Hijriah,
              tanpa dicicil.

              "THR untuk 2021 ini berbeda dengan tahun 2020 kemarin, perbedaannya dulukan perusahaan
              bisa mencicil sampai ke Desember, bisa dicicil beberapa kali yang penting dibayarkan gajinya
              satu bulan full sekarang tidak begitu," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
              Kalsel, Siswansyah kepada, Selasa (27/4/2021).

              Hal ini sesuai SE dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 dan Peraturan Menaker
              Nomor 6 Tahun 2016. Dalam aturan tersebut, THR harus dilaksanakan dengan memperhatikan
              beberapa hal. Pertama, THR diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja satu
              bulan secara terus menerus atau lebih.

              "THR Idulfitri diberikan kepada pekerja yang mempunyai masa kerja 1 bulan atau lebih secara
              terus menerus ini diberikan THR. Kemudian bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan
              secara terus-menerus mendapatkan satu bulan upah," terangnya. Yang artinya, bagi pekerja
              atau  karyawan  yang  tidak  atau  belum  bekerja  penuh  besaran  THR  ditentukan  dengan
              proporsional.

              "Pelaksanaannya itu mulai dari 1 Ramadan sampai 7 hari sebelum Idulfitri itu harus dibayarkan
              semua," ungkap Siswansyah. Katanya, bagi pekerja yang tidak mendapat THR sampai batas
              waktu yang ditentukan, dapat melaporkan ke posko THR di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
              Provinsi Kalsel.

              "Posko dibentuk dari H-7 Idulfitri, pelaporannya dimulai dari H-7 itu. Jadi jika tidak dibayarkan
              maka para pekerja akan melaporkan ke posko. Posko berada di Dinas," terangnya. Jika nantinya
              ada  pengaduan,  Siswansyah  menegaskan  akan  memanggil  pihak  pengusaha  untuk  dimintai
              keterangan.

              "Jika  ada  pengaduan  maka  penyelesaian  yang  dilakukan  dinas  itu  akan  ada  pemanggilan
              terhadap  perusahaan,  dipanggil  diberikan  pengertian.  Jadi  ini  sudah  ada  kewajiban  dari
              Kementerian bahwa THR keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya.
              Surat edaran juga ada dari Gubernur terbit tanggal 14 April tadi," paparnya.

              Meski begitu katanya, bagi pengusaha yang tidak mampu memenuhinya, wajib melakukan dialog
              secara kekeluargaan dengan pekerja atau buruh untuk mencapai kesepakatan.

              "Nanti  kesepakatan  mereka  bagaimana,  jika  THR  kurang,  tapi  mereka  nyaman  tidak  ada
              permasalahan  ya  tidak  apa-apa,"  tambahnya.  Yang  penting,  tutup  Siswansyah  pihaknya
              memastikan pengusaha atau perusahaan membayarkan THR.


                                                           163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169