Page 357 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 357

MINTA KEPALA DAERAH PASTIKAN PEMBAYARAN THR

              BANDUNG  -  Beredarnya  rencana  penyicilan  dan  penundaan  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)
              membuat  gaduh  para  buruh/pekerja  di  Jawa  Barat.  Padahal,  berdasarkan  Permen  06/2016
              tentang THR, bahwa THR dibayarkan secara tunai dan sekaligus kepada pekerja/buruh paling
              lambat 1 Minggu sebelum hari raya.

              Pun halnya Pemerintah pusat meminta perusahaan membayar THR bagi pekerja secara penuh
              sebelum Lebaran. Pemberian THR tanpa mencicil atau menunda bertujuan untuk meningkatkan
              daya beli masyarakat. Selambat-lambatnya pembayaran THR 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya.

              Kebijakan  itu  tertuang  dalam  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Menyikapi  hal  tersebut,  Anggota  DPRD  Jabar  Weni  Dwi  Aprianti  mengapresiasi  langkah
              pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Mengingat, kata dia THR
              merupakan hak pekerja yang harus dilindungi oleh negara.

              "Aturannya  sudah  jelas,  THR  keagamaan  merupakan  pendapatan  non  upah  yang  wajib
              dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja atau buruh paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan tersebut tiba," kata Weni di Bandung, kemarin (25/4).

              Ia meminta kepada para kepala daerah untuk turut memastikan perusahaan membayar THR
              keagamaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

              Selain itu, kata dia, kepala daerah juga diminta untuk mewajibkan para pengusaha melakukan
              komunikasi bersama pekerja atau buruh kalau merasa tidak mampu membayar THR.

              "Kami  berharap  pemerintah  intens  melakukan  pengawasan  untuk  memastikan  perusahaan
              memenuhi aturan yang berlaku," ucapnya.

              Ia pun berharap para pengusaha memiliki komitmen untuk membayarkan secara penuh dan
              tepat waktu THR bagi seluruh pekerja/buruh, karena pemerintah telah memberikan stimulus
              kepada pengusaha di tengah pandemi Covid-19 ini.

              Legislator  PDI  Perjuangan  ini  mengungkapkan,  masih  banyak  perusahaan  yang  terdampak
              pandemi dan belum mampu membayar THR. Jika ingin mendapat kompensasi, sesuai aturan,
              perusahaan  harus  membuktikan  ketidakmampuan  kepada  pekerja/buruh  lewat  laporan
              keuangan yang transparan.

              "Sebaiknya  didiskusikan  secara  kekeluargaan  jika  ada  potensi  keterlambatan  atau  kendala
              pembayaran," paparnya.

              Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pempov) Jawa Barat (Jabar) bakal memonitoring
              setiap perusahaan untuk memastikan dalam menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada
              para pekerjanya.

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut sesuai arahan dari Menteri Tenaga
              Kerja, perusahaan wajib membayarkan hak dari para pekerja sebelum Lebaran 2021.

              "Sesuai  arahan  agar  dibayarkan  secepat-cepatnya,"  katanya  usai  rapat  Gugus  Tugas
              Penanganan Covid-19 Jawa Barat di Gedung Sate.

              Kendati  begitu,  Emil  meminta  perusahaan  dan  para  pengusaha  untuk  mematuhi  kewajiban
              membayar tunjangan hari raya (THR) pada para pekerjanya.


                                                           356
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362