Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 87

Ini  sesuai  Surat  Edaran  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan  Pemberian  THR
              Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
              Pengusaha  wajib  memberikan  THR  keagamaan  secara  penuh  kepada  pekerjanya  pada  H-7
              Lebaran.

              Lantas, berapa besaran THR yang didapat pekerja kontrak dan outsourcing? Tiga jenis pekerja
              yang dapat THR Berdasarkan surat edaran, terdapat 3 jenis pekerja atau buruh yang berhak
              memperoleh THR keagamaan, yaitu: Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  (PHI  dan  Jamsos)  Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  semua  jenis
              pekerja ini berhak mendapatkan THR.

              "THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja,"kata Indah, dari keterangan resmi, Minggu (25/4/2021).

              Indah menambahkan, perusahaan juga wajib memberikan THR pada pekerja outsourcing (alih
              daya) dan pekerja kontrak.

              "Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan atau
              lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka berhak
              mendapatkan THR juga," imbuh dia.

              Besaran  THR  Besaran  THR  bagi pekerja kontrak  dan  outsourcing  dihitung  berdasarkan  lama
              masa kerja.
              Untuk pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih,
              maka THR diberikan sebesar 1 bulan upah.

              Adapun, jika masa kerjanya 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, maka
              pekerja berhak mendapat THR yang dihitung secara proporsional sesuai masa kerjanya.

              Perhitungan THR 2021 bagi pekerja kurang dari 12 bulan, yaitu: Penghitungan upah sebulan
              yakni upah bersih tanpa tunjangan atau upah pokok termasuk tunjangan tetap.

              Adapun upah satu bulan pekerja harian, dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap
              bulan selama masa kerja.

              Jika pekerja harian memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih maka THR dihitung dari rata-rata
              upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya.

              Hitungan  lebih  Indah  memberi  keleluasaan  bagi  perusahaan  yang  ingin  memberi  THR
              keagamaan dengan hitungan lebih.

              Hal ini tidak dipermasalahkan selama besaran THR yang sudah diwajibkan, dibayarkan pada
              pekerja atau buruh.
              "Hal  tersebut  terlebih  dahulu  ditetapkan  dalam  perjanjian  kerja,  peraturan  perusahaan  atau
              perjanjian  kerja  bersama  atau  kebiasaan  yang  selama  ini  memang  telah  dilakukan  oleh
              perusahaan," tutur Indah.(.











                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92