Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MEI 2021
P. 100

Kedua, perlunya mencabut ketentuan, kebijakan, dan praktik dalam perundang-undangan untuk
              memastikan tidak dirugikannya pekerja perempuan.
              Sidang G20 berlangsung selama dua hari, yaitu 20 - 21 Mei 2021, yang dipimpin oleh Anwar,
              yang akan menjabat sebagai Presidensi G20 tahun 2022.

              Menurutnya, tiga usulan tersebut sebagai wujud delegasi Indonesia di G20 EWG III mendukung
              berbagai dokumen isu yang diangkat Presidensi Italia, Carmelo Barbarello.

              Anwar  menjelaskan,  pada  pertemuan  G20  EWG  III  ini,  Italia  sebagai  Presidensi  G20  fokus
              membahas konsep Deklarasi Menteri, termasuk outcome deliverable yang tertuang dalam Annex-
              nya, khususnya Annex 1 dan Annex 2.

              Di  sidang  ini,  lanjut  Anwar,  Presidensi  Italia  menekankan  pembahasan  terkait  meningkatkan
              kuantitas dan kualitas pekerjaan perempuan, memastikan peluang dan hasil yang setara di pasar
              tenaga  kerja,  mengatasi  segregasi  horizontal  maupun  vertikal  di  pasar  tenaga  kerja,  dan
              mengatasi kesenjangan upah berbasis gender.

              Pembahasan lainnya, mempromosikan distribusi yang lebih seimbang dari pekerjaan berbayar
              dan tidak berbayar antara perempuan dan laki-laki, dan mengatasi diskriminasi dan stereotip
              gender di pasar tenaga kerja serta masyarakat pada umumnya.

              "Selain mendukung dokumen-dokumen isu yang diangkat Presidensi Italia, Indonesia juga ikut
              memberikan saran dan pandangannya terhadap penyusunan konsep Deklarasi Menteri ini, " kata
              Anwar.

              Sidang G20 EWG III dihadiri oleh delegasi dari negara Indonesia, Afrika Selatan, Amerika Serikat,
              Argentina,  Australia,  Brasil,  Britania  Raya,  India,  Jepang,  Jerman,  Kanada,  Korea  Selatan,
              Meksiko, Prancis, RRT, Rusia, Turki dan Uni Eropa; Negara observer: Spanyol, Belanda, Kongo,
              Brunei Darussalam, Nepal, Rwanda, dan Singapura.







































                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105