Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MEI 2021
P. 59

Seruan Boikot

              Diketahui,  seruan  boikot  ini  mendapat  dukungan  penuh  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja
              Indonesia (KSPI). Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Presiden KSPI, Said Iqbal.

              Presiden  KSPI  Said  Iqbal  mengutip  pernyataan  Sekretaris  Jenderal  Kemnaker  Anwar  Sanusi
              terkait hasil pemeriksaan pengawas ketenagakerjaan, bahwa perusahaan telah membayar THR
              2020  sebesar  satu  kali  upah  kepada  semua  buruh.  Ketentuan  itu  mengacu  pada  memo
              perusahaan yang mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19.

              Menurut  temuan  Kemenaker,  hal  tersebut  tidak  sesuai  dengan  peraturan  perusahaan
              sebelumnya yang mengatur besaran THR berdasarkan masa kerja.

              Untuk buruh dengan masa kerja kurang dari tiga tahun diberikan satu kali upah, masa kerja di
              atas tiga tahun tetapi kurang dari tujuh tahun dibayarkan 1,5 kali upah, dan masa kerja di atas
              tujuh tahun dibayarkan dua kali upah.

              "Ada  banyak  buruh  memiliki  masa  kerja  di  atas  tujuh  tahun,  sehingga  seharusnya  mereka
              mendapatkan THR sebesar dua kali upah berdasarkan aturan perusahaan.Namun, mereka hanya
              mendapatkan THR satu bulan upah, atau setara dengan 50 persen dari THR tahun lalu," ungkap
              Said Iqbal, Sabtu (22/5/2021).

              Oleh  karena  itu,  kata  Said  Iqbal,  telah  terjadi  pelanggaran  yang  serius  oleh  menajemen  PT
              Indomarco  Prismatama  yang  dalam  membayar  THR  tidak  sesuai  dengan  isi  peraturan
              perusahaan. Di mana seharusnya, pekerja yang memiliki masa kerja sampai dengan tiga tahun
              mendapat THR 1 bulan upah, masa kerja 3 tahun-7 tahun dibayar 1,5 bulan upah, dan 7 tahun
              ke atas dibayar 2 bulan upah.

              "Serikat  buruh berpendapat,  manajemen  dalam membayar  1HR  2020  tidak  sesuai peraturan
              perusahaan  yang  sudah  terdaftar  di  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  aturan  perundangan-undangan
              seperti UU No 13 Tahun 2003 dan PP No 78 Tahun 2015," kata Said Iqbal.

              Kedudukan Peraturan Perusahaan sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah setara
              dan sama nilainya dengan undang-undang. Peraturan perusahaan mengikat terhadap pekerja.
              Dengan demikian THR bagi buruh Indomarco yang punya masa kerja 7 tahun ke atas yang
              dibayarkan  50  persen  dari  nilai  peraturan  telah  melanggar  hukum,  patut  diduga  ada  unsur
              pelanggaran perdata serta pidana (penggelapan upah buruh dalam bentuk THR).

              "Tidak membayar THR sesuai dengan isi peraturan perusahaan, seharusnya didahului dengan
              perundingan untuk mendapatkan kesepakatan dengan pihak pekerja atau serikat pekerja yang
              mewakili buruh. Bukan membayar secara sepihak THR sebesar 50% dari peraturan perusahaan
              tersebut," ujarnya.

              Padahal seharusnya, lanjut Said Iqbal, kerusakan yang ditimbulkan (kurang lebih 20 cm gypsum
              yang rusak akibat tindakan spontan Anwar Bessy yang marah karena perusahaan melanggar isi
              peraturan perusahaan), dilakukan perdamaian dan cukup mengganti kerugian.

              "Tidak membawa ke ranah pidana yang mengancam Anwar Bessy dengan hukuman penjara,"
              tutup Said Iqbal.

              (Llputan6.com)







                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64