Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MEI 2021
P. 82

KSPSI : SEKTOR PARIWISATA SULSEL DINILAI MASIH SULIT BERADAPTASI

              Makassar - Kondisi sektor pariwisata di Sulawesi Selatan dimilai masih sulit beradaptasi dengan
              kondisi normal baru salah satunya terbukti dari kewajiban pembayaran Tunjangan Hari Raya
              (THR) untuk karyawan belum seluruhnya terpenuhi.

              "Masih  banyak  hotel-hotel  khususnya  di  Makassar  yang  tidak  memenuhi  kewajibannya
              membayarkan THR, meskipun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk diangsur atau
              dicicil," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
              (KSPSI) Sulsel, Basri Abbas di Makassar, Jumat.

              Dia mengatakan, pihaknya sendiri tidak setuju dengan pembayaran ke karyawan dengan sistem
              cicil, karena kebijakan pemerintah yang dikeluarkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
              bertentangan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6/2016 Tentang THR Keagamaan.

              Termasuk bertentangan dengan PP Nomor 78/2015 tentang Pengupahan. Alasannya, THR itu
              sudah  jelas  pendapatan  non-upah,  dan  kewajiban  bagi  pengusaha  yang  harus  dipersiapkan
              setahun sebelumnya. Artinya jauh sebelum ada COVID-19.

              Namun fenomena di lapangan, sejak Maret 2020 hingga menjelang pertengahan 2021 atau lebih
              setahun terakhir, masih banyak sektor perhotelan yang mengaku belum bisa bangkit.

              Hal  ini  dikhawatirkan  karyawan  jika  alasan  tersebut  dijadikan  sebagai  tameng  untuk  tidak
              membayar THR karyawan, atau sengaja mengulur-ulur.
              "Padahal itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kondisi sekarang, karena dana THR
              seharusnya  bukan  dari  hasil  produksi  sekarang,  tetapi  THR  merupakan  dana  yang  harus
              disiapkan oleh pengusaha sebelum adanya pandemi COVID-19," katanya.

              Ia mengimbau agar pengusaha hotel dapat memperlihatkan itikad baiknya untuk membayarkan
              THR yang masih tertunda. Karena bagi pengusaha yang tidak menjalankan peraturan itu, akan
              dikenakan denda 5 persen sesuai dengan UU dan PP terkait pembayaran THR.

              Sementara  itu,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Sulsel,  Andi
              Darmawan  Bintang  mengatakan,  pihak  perusahaan  dan  karyawan  harus  duduk  bersama
              berdialog secara transparan, sehingga ditemukan kesepakatan mekanisme pembayaran THR,
              tidak boleh diputuskan sepihak.

              "Kalaupun  nantinya  terpaksa  disepakati  THR  dicicil,  maka  pihak  pengusaha  harus  memberi
              kepastian pada para pekerja terkait nominal dan batas waktu pembayaran," ujarnya.

              Sementara  itu,  salah  seorang  pengusaha perhotelan  Arwan  Cahyadi yang  juga  owner  Losari
              Beach Hotel mengatakan, sudah dua momen Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada masa COVID-
              19.

              "Pengusaha pariwisata ibarat mati segan hidup pun tak mampu. Bersyukur masih bisa menggaji
              karyawan meskipun di tengah kelesuan jumlah pengunjung hotel, namun untuk memaksakan
              membayarkan THR itu belum memungkinkan," katanya.

              Untuk itu ujar Basri, pada kondisi seperti ini pemerintah diharapkan hadir, bukan hanya membela
              karyawan tetapi juga pengusaha yang menciptakan lapangan kerja.







                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87