Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JANUARI 2021
P. 24
Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan
pemerintah dapat membentuk polisi khusus ketenagakerjaan yang bertugas menjaga jalur
keluar-masuk pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen.
"Menurut saya masalah ini bisa diselesaikan. Persoalannya adalah keseriusan pemerintah dalam
menjalankan perangkat negara," ujar Timboel kepada, Selasa (5/1/2021).
Selain itu, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker), dan kementerian/lembaga lainnya diharapkan segera duduk bersama untuk
melakukan pembahasan terkait, terutama mengenai pendataan. Saat ini, data pemerintah
menyebutkan sebanyak 3,5 juta PMI masih berada di luar negeri dan bekerja. Tetapi, World
Bank mencatat angka yang lebih besar, yakni 9 jutaan, termasuk PMI tanpa dokumen atau tidak
melapor.
Di samping itu, pemerintah juga diharapkan melakukan peningkatan kemampuan bagi PMI yang
dipulangkan ke Tanah Air, termasuk terhadap lebih dari 180.000 pekerja yang dipulangkan pada
2020. Proses prosedural di BP2MI pun diminta untuk dipermudah, mulai dari urusan
perpanjangan dokumen, jaminan sosial, sistem rekrutmen, dan kepastian hukum di negara
penempatan.
"Jadi, ketika permintaan meningkat, semua sudah berjalan dengansmooth," sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant CARE Anis Hidayah memprediksi jumlah PMI tanpa
dokumen resmi dari Indonesia meningkat 30-40 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah
PMI tanpa dokumen di Indonesia tahun lalu jika diestimasikan berdasarkan jumlah penempatan
bisa mencapai 21.000.
"Berdasarkan perhitungan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pekerja
migran Indonesia jumlahnya 2 kali dari jumlah yang bekerja di suatu negara," ujar Anis
kepadaBerdasarkan data terakhir BP2MI, jumlah PMI yang ditempatkan di luar negeri periode
Januari - November 2020 sebanyak 10.395, nyaris setengah lebih sedikit dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya.
Hong Kong dan Taiwan menjadi negara dengan jumlah penempatan tertinggi, masing-masing
5.775 dan 4.160 PMI.
23