Page 100 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2021
P. 100

IM2 BUBAR, SERIKAT PEKERJA: 350 ORANG DIPUTUS KONTRAK

              PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan anak usahanya PT Indosat Mega Media ( IM2 ) resmi
              telah dibubarkan dan dilikuidasi pada 8 Desember 2021 lalu. Keputusan ini merupakan babak
              lanjutan dari perkara kasus korupsi yang melibatkan perusahaan tersebut dari 2015 lalu.

              Imbasnya  dari  pembubaran  anak  perusahaan  telekomunikasi  tersebut  berpengaruh  pada
              keberlangsungan hidup pada pekerja. Ketua Serikat Pekerja Indosat Mega Media ( IM2 ) Deni
              Saputra  mengatakan,  setidaknya  pada  akhir  November  lalu  ada  350  lebih  karyawan  yang
              diputuskan hubungan kerja (PHK) secara tiba-tiba.

              "Per  30  November  ada  teman-teman  kami  jumlahnya  lebih  dari  350  orang  yang  berstatus
              outsourcing telah diputuskan kontraknya, dalam jangka waktu 1 pekan. Mereka bukan orang-
              orang yang punya tabungan besar, bukan orang-orang yang punya modal hidup besar," kata
              Deni dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12/2021).

              "350  orang  lebih  yang  tadi  diputus  mereka  hanya  mendapatkan  gaji  pokok  tapi  tidak
              mendapatkan upah lembur mereka, tidak mendapatkan insentif, tidak mendapatkan hak-hak
              lainnya. Itu sesuatu yang tidak adil," sambungnya.

              Selain itu, dia juga mengungkapkan selama proses korporasi yang berjalan di bulan November,
              baik PT Indosat Tbk maupun PT Indosat Mega Media ( IM2 ) tidak membahas mengenai hal-hal
              yang menyangkut karyawan dalam hal status kerja, upah dan pesangon.

              "Bahkan upah pun bulan Desember di mana statusnya kami masih karyawan, tidak dijamin dan
              tidak ada jaminan utk memenuhi upah di bulan Desember dari PT Indosat tbk maupun PT Indosat
              M2," ujarnya.

              Padahal,  kata  dia,  selama  proses  hukum  yang  berjalan  yang  berakhir  dengan  penghentian
              layanan dan operasional sampai pada pembubaran serta likuidasi perusahaan bukan merupakan
              kesalahan  karyawan.  Menurutnya,  karyawan  tidak  ada  andil  atau  kontribusi  di  dalam  aksi
              korporasi tersebut.

              "Justru kami sebagai karyawan merupakan korban yang menerima dampak paling berat dari aksi
              korporasi yang dilakukan perusahaan dan manajemen IM2," tuturnya.

              Deni mengatakan, saat ini masih tersisa 93 orang karyawan yang kabarnya akan turut di PHK
              pada  31  Desember  mendatang.  Berdasarkan  penuturan  perusahaanya,  segala  hak-hak  akan
              diserahkan kepada karyawan melalui mekanisme likuidasi.

              Sementara itu, seluruh aset-aset IM2 sudah disita baik berupa tanah, gedung, harta bergerak,
              rekening dan piutang oleh Kejaksaan Agung. Oleh sebab itu, serikat pekerja menilai mekanisme
              tersebut bukanlah itikad baik dalam memenuhi kewajiban perusahaan.
              Pihaknya menuntut perusahaan untuk mempekerjakan kembali sisa karyawan IM2 di lingkup
              Indosat  Group.  Terlebih,  kata  dia,  Indosat  merupakan  perusahaan  yang  besar  dan  telah
              mencatat pendapatan lebih dari Rp 10 triliun maka tidak ada alasan untuk PT Indosat Tbk tidak
              bertanggung jawab atas nasib karyawan di IM2.

              "Kami menuntut pemenuhan hak-hak karyawan sesuai perjanjian kerja sama yang masih sah
              dan masih aktif memuat kesepakatan kedua belah pihak dan ini tidak dipenuhi. Kami juga ingin
              meminta negara hadir, saat ini kami diperlakukan tidak adil dan tidak ada jaminan atas hak-
              haknya," pungkasnya.




                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105